72 Yatim Piatu Akibat Covid-19 Jadi Anak Asuh Jajaran Polres Kediri Kota

Dalam program tersebut, ada 72 anak yatim di Kota Kediri. Mereka akan dibimbing, dibina setiap hari, sehingga diharapkan menjadi anak-anak yang ceria.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2021, 16:06 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 16:06 WIB
Intensitas Pemakaman dengan Protokol COVID-19
Seorang pria dan anak perempuan menyaksikan pemakaman jenazah korban COVID-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (17/12/2020). Hingga hari ini, intensitas pemakamanan korban covid-19 di DKI masih tinggi dengan rata-rata yang dimakamkan mencapai 30 hingga 38 jenazah per hari. (merdeka.com/Arie basuki)

Liputan6.com, Kediri Sebanyak 72 anak di Kota Kediri dijadikan anak asuh oleh jajaran anggota Satlantas Polres Kediri Kota, Jawa Timur setelah mereka yatim piatu akibat orang tua mereka meninggal dunia karena COVID-19.

"Kami melaksanakan kegiatan 'Satu polisi lalu lintas satu anak yatim' (Sapa Saya). Jadi, program ini bisa sedikit membantu anak-anak yang kehilangan orangtuanya baik ibu, bapak atau keduanya," kata Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi di Kediri, Jumat (17/9/2021).

Dalam program tersebut, ada 72 anak yatim di Kota Kediri. Mereka akan dibimbing, dibina setiap hari, sehingga diharapkan menjadi anak-anak yang ceria, dilansir dari Antara.

"Jumlahnya 72, semuanya diambil. Pak Wali Kota tentunya juga sudah merencanakan, membuat program untuk mengakomodasi anak-anak 72 tersebut, jadi nanti bersama-sama," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan pemerintah kota juga sangat memperhatikan masa depan anak-anak tersebut. Ia tidak ingin mereka putus sekolah, sehingga pemkot juga menjamin sekolahnya.

"Kami di pemkot sudah diskusi dan kami jamin pendidikannya. Biasanya anak yatim diakomodasi pamannya, tantenya, jadi tinggal pikirkan yang lain. Saya khawatir putus sekolah, jadi dijamin sekolahnya hingga nanti jika dia berprestasi bisa universitas," katanya.

Ia juga mengapresiasi program dari Polres Kediri Kota tersebut. Dengan itu, anak-anak itu tentunya akan merasa terlindungi dengan mendapatkan orang tua asuh.

"Saya bangga sekali, saya juga merasa sangat luar biasa trenyuh. Siapa sangka virus ini bisa membunuh orang. Banyak sekali di Jatim yang menjadi yatim, alhamdulillah kepolisian juga membantu," katanya.

Wali Kota juga menambahkan anak-anak tersebut juga membutuhkan sosok pelindung, sehingga dengan adanya orang tua asuh, mereka merasa terlindungi.

"Bukan uangnya, tapi ada pelindungnya. Saya dulu juga yatim, perlindungan itu yang paling utama setelah itu tumbuh kembang anak akan baik," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Ingin Jadi Tentara

Fashya Nur Rahmad, salah satu anak yang diangkat menjadi anak asuh mengungkapkan terima kasih kepada Kapolres Kediri Kota. Ia kini tinggal dengan ayah serta kakak kandungnya setelah ibu meninggal dunia.

Fashya mengaku ingin menjadi tentara. Untuk itu, ia juga akan belajar dengan sungguh-sungguh.

"Saya ingin menjadi tentara," kata anak yang kini masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar ini.

Dalam pelaksanaan program itu, Polres Kediri Kota juga mengundang anak-anak serta wali mereka. Anak-anak itu juga diberi perlengkapan sekolah serta aneka makanan ringan. Selanjutnya, data mereka dicatat semua oleh petugas.

Di Kota Kediri, hingga Kamis (16/9) terdapat 3.969 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 54 orang yang masih dirawat, 3.541 orang yang sudah sembuh dan 379 orang telah meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya