Liputan6.com, Madiun - Mamasuki musim pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, menyebut ada lima kecamatan di wilayah setempat rawan terjadi bencana angin puting beliung.
Kepala BPBD Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi di Madiun, Kamis (16/9/2021), mengatakan angin kencang rawan terjadi saat masa peralihan musim.
Cuaca ekstrem tersebut, kata dia, diprediksi rawan terjadi hingga memasuki musim hujan menjelang akhir 2021, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Sesuai prakiraan BMKG, peralihan musim diwarnai angin kencang. Ada yang berdurasi sebentar dan terkadang juga merata," ujarnya.
Ia menjelaskan secara umum seluruh wilayah Kabupaten Madiun masuk dalam lingkaran ancaman bencana dampak pancaroba, termasuk puting beliung.
"Karenanya, semua wilayah perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana pancaroba," katanya.
Sebanyak lima kecamatan kategori rawan puting beliung itu, adalah Kecamatan Balerejo, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Gemarang, Kecamatan Saradan, dan Kecamatan Wonoasri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peringatan BPBD
BPBD setempat meminta warga, utamaya yang berdomisili di daerah rawan bencana, waspada saat angin kencang dan hujan deras.
"Kalau pohonnya lapuk dan banyak cabang, harus ditebang. Hal itu agar tidak membahayakan," katanya.
Warga juga diminta tidak berlindung di bawah pohon saat angin kencang karena rawan tumbang.
BPBD Kabupaten Madiun juga mewaspadai wilayah rawan longsor dan banjir saat musim hujan. Wilayah rawan longsor di Kabupaten Madiun di lereng Gunung Wilis, yakni Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Wungu.
Daerah rawan banjir di Kecamatan Madiun, Balerejo, Wungu, Sawahan, dan Pilangkenceng.
Advertisement