Bung Karna Cek Langsung Pembagian Pupuk Gratis, Pastikan Tepat Sasaran

Bupati Karna mengemukakan program pupuk urea gratis ini menjadi program berkelanjutan. Pada 2022, pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp 16 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2021, 21:10 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 21:10 WIB
Kementan Tegaskan Alokasikan Pupuk Subsidi Menyesuaikan Data BPN
Pupuk. (Merdeka.com/Imam Buchori)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Situbondo Karna Suswandi turun langsung memastikan program bantuan pupuk gratis tepat sasaran dan terdaftar dalam e-RDKK.

Melambungnya harga pupuk urea nonsubsidi yang mencapai hampir Rp 1 juta per kuintal,  membuat pemerintah daerah hadir membantu para petani, terlebih saat ini pupuk urea sangat dibutuhkan memasuki musim tanam.

"Petani kita saat ini menjerit dengan harga pupuk urea nonsubsidi Rp 9.475 per kilogram. Oleh karena itu, pemkab hadir dengan mengalokasikan anggaran untuk membeli pupuk dan diberikan kepada petani," tuturnya dikutip dari Antara, Kamis (2/12/2021).

Bupati Karna mengemukakan program pupuk urea gratis ini menjadi program berkelanjutan. Pada 2022, pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp 16 miliar.

"Bagi petani yang belum mendapatkan pupuk urea gratis tahun ini, akan kami anggarkan tahun depan. Harapan kami semua petani khususnya ekonomi lemah juga bisa menikmati program pemerintah daerah ini," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Dipungut Biaya

Stok Pupuk Non Subsidi
Stok Pupuk Non Subsidi (dok: Pupuk Indonesia)

Bung Karna mengingatkan bahwa program pupuk urea gratis itu tidak dipungut biaya apapun. Bahkan, Bupati Karna Suswandi meminta petani melaporkan kepada aparat penegak hukum jika ada pungutan.

"Pupuk urea ini gratis tidak ada pungutan apapun, kalau ada pungutan laporkan saja. Sama halnya dengan pupuk bersubsidi, jangan sampai pupuk bersubsidi diperjualbelikan bebas. Saya sendiri yang akan melaporkan. Kasihan petani karena harga pupuk sangat mahal," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya