Permukaan Sungai Semajid Makin Tinggi, Pamekasan Ditetapkan Waspada Banjir

Luapan air sungai di Kota Pamekasan ini terjadi, akibat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah itu sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2022, 17:00 WIB
Khofifah saat meninjau lokasi banjir di Pamekasan. (Facebook Ra Baddrut Tamam)
Khofifah saat meninjau lokasi banjir di Pamekasan. (Facebook Ra Baddrut Tamam)

Liputan6.com, Pamekasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Jawa Timur, menetapkan status waspada banjir menyusul makin tingginya permukaan air di Sungai Kalisemajid yang selama ini sering meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

"Selain permukaan air sungai semakin tinggi, juga karena saat ini, kondisi air laut sedang pasang," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.

Berdasarkan hasil pantauan lapangan, arus air di Sungai Kalisemajid Pamekasan hingga pukul 22.15 WIB terpantau semakin deras dan genangan semakin tinggi, sehingga sejak Sabtu malam BPBD Pamekasan menetapkan status waspada banjir.

Warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan dan mengemasi barang-barangnya ke tempat yang lebih aman, karena pada sekitar pukul 22.25 WIB air sungai mulai meluap.

"Yang mulai meluap saat ini di bagian barat sungai di Kelurahan Patemon, sesuai dengan laporan terbaru dari tim lapangan," kata Budi, menjelaskan.

Luapan air sungai di Kota Pamekasan ini terjadi, akibat hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah itu sejak sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Banyak pepohonan tumbang dan sejumlah aliran listrik terputus. Salah satunya seperti di Desa Bulai, Kecamatan Galis, Pamekasan. "Tapi saat ini sudah dievakuasi petugas," kata Budi menjelaskan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

5 Kali Banjir

Sebelumnya pada Sabtu sore sekitar pukul 18.00 WIB, BPBD Pamekasan telah menyampaikan peringatan dini tentang potensi banjir, karena di daerah hulu hujan turun sangat deras yang disertai angin kencang.

Berdasarkan catatan BPBD, selama kurun waktu Januari hingga 19 Maret 2022 ini telah terjadi lima kali banjir, dan yang terparah terjadi pada 1 hingga 3 Maret 2022.

Kala itu, banjir menggenangi tujuh kelurahan dan 12 desa di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Padewawu, Palengaan dan Proppo dengan jumlah warga terdampak mencapai 16.986 jiwa dan sebanyak 450 orang korban banjir terpaksa diungsikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya