Liputan6.com, Malang - Ribuan massa mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya menggelar unjuk rasa di Alun-alun Tugu Malang. Dalam aksi mahasiswa yang berjalan damai itu, mereka menggelar mimbar bebas dan saling bergantian menyerukan tuntutannya.
Massa aksi mahasiswa mengawali dengan long march dan tiba di Jalan Tugu sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka mengenakan almamater kampus masing – masing serta membawa poster. Mobil komando dilengkapi pengeras suara tampak di antara mereka.
Advertisement
Baca Juga
BEM Malang Raya sendiri menyuarakan sejumlah tuntutan dengan tiga di antaranya seperti menolak penundaan pemilu, menolak kenaikan harga minyak goreng dan BBM.
“Kami hadir untuk menyuarakan asprasi rakyat yang selama ini dilupakan oleh para pejabat,” kata seorang orator aksi di mobil komando, Selasa, 12 April2022.
Satu per satu perwakilan BEM Malang Raya giliran berorasi. Mereka mengecam wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, mengkritik kegagalan pemerintah menjaga stabilitas harga sembako dan lainnya.
Massa yang menumpuk di depan gedung wakil rakyat itu ditemui oleh Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika dan wakilnya Rimzah. Para wakil rakyat itu berjanji akan meneruskan aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Soal penundaan pemilu, jelas Presiden Joko Widodo akan patuh konstitusi. Jadi wacana tiga periode itu jelas tidak mungkin ada,” ujar Made.
Koordinator BEM Malang Raya, Zulkifli Nurfadilah, mengatakan massa aksi mahasiswa akan menunggu respon pemerintah terhadap tuntutan massa aksi. Para mahasiswa akan kembali turun ke jalan bila tak ada respon baik dari pemerintah.
“Apabila selama seminggu ke depan tak ada respon, maka akan lebih banyak massa yang turun nantinya,” kata Zulkifli.
Pengamanan Aksi Mahasiswa
Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan yang berjaga terpaksa mengalihkan akses lalu lintas di Jalan Tugu yang penuh dengan massa aksi. Aksi sendiri berjalan lancar, massa mulai meninggalkan lokasi aksi sekitar pukul 14.00.
Pengamanan aksi mahasiswa itu melibatkan sekitar 1.300 personel gabungan terdiri dari kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan dan instansi lainnya. Mereka disebar di berbagai titik, khususnya di sekitar Jalan Tugu.
Kapolres Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan jumlah personel yang diturunkan itu menyesuaikan informasi awal perihal estimasi massa aksi yang akan turun ke jalan. Petugas mengedepankan pendekatan persuasive selama aksi.
“Tugas kami menjaga keamanan. Kami berharap aksi ini juga berjalan dengan lancar dan damai,” kata Budi Hermanto.
Ia berharap mahasiswa yang turun jalan bisa menjaga situasi agar tetap kondusif. Apalagi kota ini sudah dikenal sebagai kota pendidikan yang ramah terhadap siapapun.
“Harapan kami tentu suasana kota tetap damai. Kepolisian akan semaksimal mungkin menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Advertisement