Liputan6.com, Situbondo Hutan jati dan lahan milik RPH Kendit, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Panarukan Situbondo, hangus dilalap si jago merah. Diduga api muncul karena dibakar orang yang tidak bertangung jawab.
Dalam insiden itu tidak ada yang dirugikan, hanya saja warga sekitar sempat khawatir. Api menjalar hingga ke pemukiman.
Kordinator Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo Puriono mengatakan, kebakaran tersebut diketahui oleh petugas KRPH kendit yang kebetulan lewat di lokasi kejadian.
Advertisement
“Bagian KRPH pemadaman menggunakan alat manual seadanya, akan tetapi api sulit dipandamkan karena tiupan angin yang kencang, sehingga membutuhkan petugas pemadam kebakaran,”ujar Puriono Kamis, (18/8/2022).
Menurutnya, kobaran api di lokasi sangat cepat. Sebab, kondisi lahan sudah gersang. Sedangkan daun yang kering menumpuk. Sehingga api sulit dipadamkan meskipun sudah banyak warga yang ikut serta mematikan.
“Daun yang kering yaitu daun pohon jati, selain itu rumput juga mengering, akibat musim kemarau,” imbau puriyono.
Untuk proses pemadaman kebakaran cukup menyita perhatian warga. Sebab, proses pemadaman cukup lama. Api yang diperkirakan menyala sejak pukul 11.00, itu baru bisa dipadamkan sekitar pukul 14.30.
Musim Kemarau
"Kita cukup kesulitan dalam memadamkan api, soalnya api sudah menyebar di lahan seluas 1,10 hektare tersebut,”papar Puriono.
Puriono menghimbau agar warga Situbondo tidak membakar rumput sembarangan. Apalagi saat ini adalah musim kemarau. Jadi musim seperti ini memang rentan terjadi kebakaran.
“Ini terbakar kan akibat orang membakar sampah. Akhirnya api menyebar ke mana-mana. Terus yang membakar hilang dan pemilik lahan mengalami kerugian. Jadi saya menghimbau agar masyarakat lebih hati- hati kalau mau menghidupkan api,” pungkasnya.
Advertisement