Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa hingga dosen Universitas Tarumanagara (Untar) diminta untuk mempublikasikan karya-karya terbaiknya di media agar dapat mengedukasi masyarakat.
“Karya terbaik itu tidak boleh disimpan di laci, harus bisa ditulis, dipublikasikan, Itu yang saya dorong supaya karya-karya luar biasa itu tidak hanya milik kita, hanya sekedar ujian lulus namun di situ ada makna yang bisa kita bagikan kepada masyarakat untuk mengedukasi dan seterusnya,” kata Rektor Untar Agustinus Purna Irawan, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga
Dia menyatakan, Untar memiliki karya yang layak untuk dipublikasikan di media. Diantaranya pengabdian masyarakat dan pertukaran pelajar. Dua kegiatan yang menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Advertisement
“Inilah makna dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dimana kita juga mengirimkan mahasiswa ke berbagai perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri ,tetapi ada mahasiswa asing yang juga berangkat ke Universitas Tarumanagara. Itu yang saya kira penting untuk dicermati bersama untuk kita manfaatkan,” ujar Agustinus.
Tentu tidak hanya publikasi saja, Agustinus menyatakan, isi publikasinya juga harus ada maknanya yang menginspirasi.
"Kita minta humas Untar dan media memperkuat dokumentasi agar saat dipublikasikan dapat optimal dan bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti ) Wilayah III Paristiyanti Nurwardani memuji komitmen Universitas Tarumanagara (Untar) dalam penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di kampusnya.
Hal ini dibuktikan dengan raihan sejumlah penghargaan, di antaranya sebagai perguruan tinggi penyelenggara MBKM terbaik LLDikti III.
Dia mengatakan, capaian Untar di MBKM ini disebabkan karena kampus ini memiliki pemimpin yang kompeten dan dapat menerjemahkan kebijakan Kemendikbudristek ke dalam regulasi turunannya.
"Untar juga membuat sistem administrasi maupun pembelajaran yang mudah diakses seluruh sivitas akademikanya. Sehingga sangat mendukung penerapan MBKM di internal kampus," kata dia.