PPGA Beberkan Potensi Bahaya Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen

Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen membeberkan beberapa potenso bahaya dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen. Beberapa yang patut diwaspadai adalah munculnya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 09 Jan 2023, 23:07 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 23:07 WIB
Penampakan secara visual danau kawah Gunung Ijen di PPGA Ijen (Istimewa)
Penampakan secara visual danau kawah Gunung Ijen di PPGA Ijen (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen membeberkan potensi bahaya dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen. Hal yang patut diwaspadai adalah munculnya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

"Itu berasal dari aktivitas solfatara di dinding kawah Ijen dan difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan," kata Kepala PPGA Ijen, Suparjan Senin (9/1/2023)

Selanjutnya, adalah erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas, baik visual maupun kegempaan.

"Sesuai evaluasi yang patut diwaspadai adalah keluarnya gas dari danau, juga ada erupsi freatik," bebernya.

Kendati demikian, status Gunung Api Ijen masih tetap berada di level I normal. Pihaknya mengimbau, agar masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah Gunung Ijen.

Badan Geologi juga merekomendasikan kepada para pengunjung untuk tidak menginap di kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter dari puncak kawah.

Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait, diminta waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya, dan tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen.

Jika tercium bau gas sulfur atau belerang yang menyengat, Badan Geologi juga meminta kepada masyarakat untuk memakai masker penutup alat pernapasan. 

Untuk jangka pendek atau darurat, masyarakat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan, baik hidung maupun mulut.

"Untuk keselamatan kami minta masyarakat mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan," tandasnya.

Sebelumnya, Status Gunung Ijen yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso naik dari statul level I normal, menjadi level II waspada. Kenaikan ststus itu diumumkan melalui rilis resmi Badan Geologi pada Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, tertanggal 7 Januari 2023.

Kenaikan status Gunung Ijen menjadi waspada terhitung sejak 7 Januari 2023 pukul 14.00 Wib dengan rekomendasi yang disesuiakan potensi ancaman bahaya terkini,”ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan.

Dilarang Beraktivitas Radius 1,5 Km dari Bibir Kawah

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental periode 1 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023, cuaca di Gunung Ijen cerah hingga hujan, angin bertiup lemah hingga kencang ke arah Timur, Selatan, dan Barat.

Sedangkan suhu udara tercatat antara 18-33 drajat celcius. Asap solfatara berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis. Untuk tinggi asap antara 50-400meter dari puncak.

Badan Geologi juga mencatat, suhu air danau Kawah Ijen pada bulan Desember 2022 terukur 16 derajat celcius. Pada Tanggal 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukan suhu air danau kawah meningkat menjadi 45,6 derajad celcius.

Dengan peningkatan aktivitas Gunung Ijen, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat, pengunjung maupun wisatawan dan para penambang blerang untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.

Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Begini jalur kereta api di seluruh Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya