Liputan6.com, Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta pengembangan objek wisata Desa Ranupani di lereng Gunung Semeru dibarengi dengan konservasi lingkungan.
“Kawasan Ranupani menjadi destinasi wisata yang akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan memperhatikan konservasi lingkungan,” ujarnya, Jumat (27/1/2023).
Baca Juga
Kata Thoriq, Ranupani akan terus dikembangkan dengan potensi lokal yang ada dengan harapan pemulihan lingkungan terjadi agar tidak Kembali terjadi sedimentasi.
Advertisement
“Dengan penunjang infrastuktur itu diharapkan tidak terjadi sedimentasi itu yang jadi kita pertimbangkan, ada rest area, buffer, hingga sedimen trap supaya lumpur tidak langsung ke danau,” tuturnya.
Ia mengatakan, Ranupani menjadi kawasan prioritas pengembangan pariwisata Lumajang, sehingga diharapkan dengan berkembangnya pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu dapat menjadi pengungkit sektor pariiwisata di Lumajang.
Adapun beberapa pengembangan pariwisata di Ranupani meliputi konservasi danau kawasan lingkungan pemukiman, serta fasilitas pendukung pendakian.
“Pengembanganya pun kami pastikan tetap mempertimbangkan konservasi lingkungan,” katanya.
Bupati yang biasa disapa Cak Thoriq menggalakkan tanam pohon untuk setiap kegiatan di Kawasan Ranupani.
Penanaman Pohon
“Pokoknya kalau ke Ranupani dan Ranu Regulo harus menanam dulu sebelum pulang,”ujarnya
Desa Ranupani berada di Kaki Gunung Semeru karena setiap pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Tertinggi di Pulau Jaw aitu harus melewati pos petugas di Ranupani.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu masih bersetatus Level 3 atau Siaga Sehingga jalur pendakian ditutup sementara sesuai rekomendasi dari Pusat Viulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Advertisement