Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 500 Meter

Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan tinggi letusan mencapai 500 meter di atas puncak pada Kamis pagi (9/2/2025)

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 09 Jan 2025, 17:49 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 17:42 WIB
Gunung Semeru erupsi tinggi letusan capai 500 meter (Istimewa)
Gunung Semeru erupsi tinggi letusan capai 500 meter (Istimewa)

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan tinggi letusan mencapai 500 meter di atas puncak pada Kamis pagi (9/2/2025).

“Tejadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis 9 Januari 2025, pukul 07.28 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, Kamis (9/1/2025).

Kata dia, kolom abu vulkanik Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude masimum 22 mm dan durasi 115 detik.

Berdasarkan laporan petugas, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sudah dua kali erupsi pada Kamis dini hari yakni pukul 01.19 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 100 detik.

Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 02.17 WIB dan visual letusan tidak teramati, tetapi erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.

Mukdas mengatakan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Dilarang Beraktivitas Jarak 500 Meter dari Tepi Sungai

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya