Liputan6.com, Banyuwangi - Lapas Banyuwangi menggelar wisuda bagi 52 santri yang dinyatakan lulus dan menguasai materi membaca Alquran dengan metode pembelajaran Yanbu’a.
Kepala Lapas Banyuwangi Wahyu Indarto menerangkan, santri warga binaan yang diwisuda sebelumnya telah mengikuti dua kali ujian dan mengikuti pembelajaran selama satu bulan.
“Tes awal menuju ikhtibar santri diikuti oleh 102 warga binaan, dengan 54 orang diantaranya dinyatakan layak untuk mengikuti ikhtibar santri,” terangnya, Rabu (8/3/2023).
Advertisement
Pada tes kedua, lanjut Wahyu, terdapat dua orang santri yang masih belum lulus, sehingga harus mengulang pada tes selanjutnya.
“Untuk dua orang yang belum lulus, akan kami ikutkan kembali pada gelombang selanjutnya dengan santri-santri yang baru,” ucapnya.
Wahyu menyebut, dia beserta jajarannya akan terus mengembangkan program pembinaan di Lapas Banyuwangi, khususnya yang berbasis pondok pesantren.
“Semangat ini kami buktikan dengan cara melakukan kerja sama dengan berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Banyuwangi,” imbuhnya.
Kegiatan pembinaan tersebut tentunya memiliki tujuan untuk meningkatkan pembinaan mental spiritual dalam hal membaca Alquran sebagai upaya memerangi buta aksara dan merubah tingkah laku warga binaan ke arah yang lebih baik.
Kurangi Jumlah Residivis
“Serta mengurangi jumlah residivis dan sebagai wadah penobatan atas pelanggaran hukum yang telah diperbuat,” urainya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan santri baru secara simbolis oleh Kabid Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nuriyatus Sholeha dengan didampingi perwakilan dari Kemenag Banyuwangi dan Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu'a Banyuwangi.
Advertisement