Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Relawan Jokowi Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina menyatakan, isu penjegalan Anies Baswedan maju capres 2024 terlihat lucu dan mengada-ada.
"Kami merasa lucu dan kasihan, kok bisa bisanya politisi di kubu Koalisi Perubahan memberikan pernyataan yang tidak berdasar fakta, serta cenderung berbohong. Kalau memang tuduhan mereka benar dan punya bukti yang valid kenapa tidak membawa tuduhan mereka ke ranah hukum," ujarnya.
Baca Juga
Dia menyatakan, Presiden Jokowi tidak mungkin melakukan hal hal yang mereka tuduhan, yakni menjegal. Tidak ada bukti valid mendukung tuduhan bohong mereka.
Advertisement
"Dalam berkali kali pertemuan kami dengan Presiden Jokowi tidak pernah menyebut nama Anies Baswedan, kalau Prabowo Subianto dan Ganjar sering, jadi jangan GR lah Anies Baswedan," ujarnya.
Dia menyatakan, sepertinya kubu Anies sengaja mengeluarkan isu penjegalan untuk memainkan politik playing victim menarik simpati.
"Tapi yang didapat malahan masyarakat tidak percaya malah menggerus Elektabilitas Anies Baswedan sebagai bacapres terus melorot," ujarnya.
Ditambah lagi jualan Anies mengenai isu Perubahan sangat tidak jelas hingga tidak mendapat simpati masyarakat.
Silfester menyarankan Anies dan Partai Partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan supaya merubah strategi untuk meraih simpati rakyat.
"Tinggalkan cara cara kotor dan usang.Solidkan saja dulu antara Nasdem, PKS dan Demokrat itu sendiri, tidak usah lagi ribut dan gontok gontokan di internal masalah siapa Bacawapres definitif dan Bohir untuk Pilpres 2024." ujarnya.
Elektabilitas Anies Tiga Besar
Elektabilitas Bakal Calon Presiden yang diusung Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertahan di tiga besar dalam berbagai survei.
Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said bersyukur elektabilitas Anies tetap tinggi. Di tengah banyak hambatan, tekanan dan upaya penjegalan.
"Ini patut kita syukuri karena Anies Baswedan adalah kandidat yang paling banyak mengalami hambatan, tekanan, penjegalan, dan segala usaha untuk menghalangi maju ke Pemilihan Presiden," ujar Sudirman dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/5/2023).
Menurut dia, elektabilitas Anies mengalami kenaikan dari waktu ke watu meski dalam kondisi dengan tekanan luar biasa.
"Bayangkan kalau lapangan bermainnya berada dalam suasana netral dan fair. Ini menunjukkan daya tahan dan daya hidup yang dimiliki Anies Baswedan dan pendukungnya luar biasa. Lalu dari mana daya hidup itu?” jelas Sudirman.
Hal itu disebabkan suasana batin rakyat yang semakin hari semakin nyata menunggu datangnya perbaikan suasana bernegara.
"Suasana batin ini merupakan lahan subur bagi hadirnya agenda agenda besar untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terjadi semata mata karena memang eranya pak Jokowi sudah akan selesai, baik karena tuntutan konstitusi maupun tuntutan situasi," ujar Sudirman.
Advertisement