Liputan6.com, Jakarta - Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid menyatakan, saat ini masyarakat sudah cerdas dan bisa memahami persoalan di masa lalu yang terjadi antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar.
Yenny menegaskan bahwa ayahnya dikudeta oleh Cak Imin di Muktamar PKB Ancol 2008 silam.
Baca Juga
Advertisement
Yenny pun mengingatkan warga negara Indonesia untuk tetap kritis atau mengkritisi Pemilu 2024, terutama klaim para kandidat.
"Saya berharap semua pihak, terutama warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk bersikap lebih kritis melihat semua sosok yang ada, jangan lihat klaimnya saja, tetapi sepak terjangnya," katanya di Jakarta, Selasa 5 September 2023, dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan di tahun politik, banyak sekali klaim-klaim sepihak, hingga hasutan dan provokasi. Salah satunya klaim terkait perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang tidak sebanding dengan perolehan suara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Berpegang pada data yang sifatnya faktual, jangan mengklaim, karena semua orang bisa," katanya menegaskan.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, angkat bicara mengenai tudingan yang menyebut dirinya menjadi pengkhianat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Menurut Cak Imin, tudingan itu adalah narasi musiman yang kerap muncul terutama menjelang Pemilu.
"Setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin dikutip dari wawancara Mata Najwa, Selasa (5/9/2023).
Cak Imin membantah dirinya mengkhianati Gus Dur ataupun melakukan kudeta di PKB. Ia justru mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta dari posisinya sebagai Ketua Umum PKB.
"Justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," kata Cak Imin.
Diketahui, pada 2005 di Muktamar Semarang, Cak Imin terpilih menjadi Ketum PKB, sementara Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syura. Namun pada 2008, Ali Masykur Musa ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PKB dan Sekjen PKB Yenny Wahid. Keduanya terpilih dari hasil Muktamar Luar Biasa PKB di Parung, Bogor, Jabar.
Cak Imin Mengaku Menerima Putusan
Cak Imin mengaku menerima keputusan tersebut dan tidak protes pada Gus Dur.
"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambilalih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," kata dia.
Namun, saat akan mendaftar pemilu, ia mengatakan kepemimpinan Ali dan Yenny saat itu dinilai KPU tidak sah sebab Ali bukan ketua umum resmi.
"Kita cari jalan, supaya PKB bisa daftar, jalan yang paling singkat itu apa? Legalitas, legalitas atas kepemimpinan, nah saya ketum tanda tangan sendiri dengan wakil sekjen tidak mungkin, Ali Masykur Wakil ketua umum tanda tangan dengan Sekjen, enggak bisa diterima KPU, dicoba gagal," katanya.
Advertisement