Kick Off Fikih Peradaban NU, Gus Yahya: Umat Islam Harus Dewasa Hadapi Masalah Besar

Gus Yahya menekankan yang akan dibahas dan didalami dalam Halaqah Fikih Peradaban II bukan sekadar problematika membahas hukum-hukum yang sudah ada, tapi lebih kepada masalah yang akan terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 08:00 WIB
Gus Yahya dalam konferensi pers Harlah 1 Abad NU. Slank, Rhoma Irama dan sederet artis lain tampil dalam Harlah 1 Abad NU. (Foto: NU Online)
Gus Yahya dalam konferensi pers Harlah 1 Abad NU. Slank, Rhoma Irama dan sederet artis lain tampil dalam Harlah 1 Abad NU. (Foto: NU Online)

Liputan6.com, Situbondo - Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengajak seluruh tokoh agama dan para ulama dari lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) terpanggil untuk mencari solusi adanya konflik yang kerap muncul di tengah masyarakat dan mencari jalan keluar dari persoalan yang bisa meruntuhkan fondasi peradaban.

Ajakan itu disampaikan Gus Yahya, sapaannya, pada acara Kick Off Halaqah Fikih Peradaban II di Auditorium Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/10/2023).

"Umat Islam harus dewasa dalam menghadapi masalah besar yang sangat mendasar akarnya dan berpotensi mengancam keselamatan seluruh dunia," ujar Gus Yahya di Situbondo, dilansir dari Antara, Rabu (4/10).

Ia mengakui bahwa agenda Halaqah Fikih Peradaban II berangkat dari kegelisahan atas munculnya sejumlah isu dan konflik nasional, bahkan internasional yang tengah melanda umat manusia saat ini.

"Bahkan, juga berpotensi menciptakan kerusakan besar-besaran, sehingga bisa meruntuhkan segala peradaban dunia. Konflik yang terjadi di tempat terpencil pun dampaknya dapat menyebar ke seluruh dunia," ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga menekankan yang akan dibahas dan didalami dalam Halaqah Fikih Peradaban II bukan sekadar problematika membahas hukum-hukum yang sudah ada, tapi lebih kepada masalah yang akan terjadi.

"Oleh karenanya, yang kita butuhkan bukan sekadar fikih yang hanya menetapkan hukum-hukum terhadap sejumlah waqi'iyah yang ada saja. Bukan sekadar satu kesimpulan yang bersifat reaksioner terhadap yang telah atau sedang terjadi, tetapi kita butuh fikih peradaban yang dapat mencari jalan keluar dari segala kekacauan yang terjadi," ujar Gus Yahya.

 


Ulama Mencari Solusi

Oleh karena itu, Gus Yahya meminta perhatian dari para ulama, khususnya ulama Nahdliyin untuk tidak menutup mata atas segala konflik yang ada dan tengah melanda saat ini.

"Maka, kami adakan serial halaqah ini untuk memastikan agar ulama-ulama kita tahu. Ikut memikirkan dan mencari solusi atas banyaknya problem yang terjadi saat ini, sehingga Islam harus hadir dalam menyelesaikan persoalan di dunia ini," tuturnya.

Dalam acara pembukaan Halaqah Fikih Peradaban II juga dihadiri Wakil Rais Aam PBNU, Dr. (HC). K.H. Afifuddin Muhajir, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo K.H.R. Ahmad Azaim Ibrahimy, Wakil Ketua Umum PBNU H. Amin Said Husni, Sekretaris Jenderal PBNU H. Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gus Gudfan Arif, Ketua PBNU K.H. Ulil Abshar Abdallah, Ketua RMI PBNU, K.H. Hodri Ariev dan jajaran PBNU lainnya.

Infografis Ragam Tanggapan Mentan Syahrul Yasin Limpo Terjerat Dugaan Korupsi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Mentan Syahrul Yasin Limpo Terjerat Dugaan Korupsi. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya