Hari Pahlawan, Banyuwangi Gelar Upacara Tabur Bunga di Selat Bali, Penghormatan Kru KRI Nanggala 402

Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 15 Nov 2023, 23:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 17:56 WIB
Upacara tabur bunga diSelat Bali, kenang gugurnya kru KRI Nanggala 402 pada monen hari Pahlawan (Istimewa)
Upacara tabur bunga diSelat Bali, kenang gugurnya kru KRI Nanggala 402 pada monen hari Pahlawan (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).

Sebagai inspektur upacara Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Indra Nusha R.  Suasana haru terasa saat mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada pahlawan, termasuk kru KRI Nanggala 402 yang hilang dalam operasi eternal patrol.

“Upacara tabur bunga ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada kru KRI Nanggala 402,” kata Danlanal.

Setelahnya, dilarungkan karangan bunga sebagai tanda hormat, diikuti oleh tabur bunga di laut. 

"Momen penuh kekhidmatan ini merupakan penghargaan kepada pahlawan, termasuk KRI Nanggala 402, tetap abadi dalam ingatan kita," kata Danlanal.

Sebelumnya, juga digelar Upacara Hari Pahlawan yang dipimpin oleh Wabup Sugirah. Upacara ini diikuti ratusan peserta yang merupakan perwakilan TNI/Polri, ASN, organisasi pemuda, partai politik, mahasiswa, hingga pelajar.

Dalam kesempatan itu, Sugirah mengajak agar seluruh masyarakat ikut berperan memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan di daerah. 

“Peringatan Hari Pahlawan adalah momentum untuk meneladani semangat para pejuang. Berbekal spirit yang sama, mari satukan tekat kita berantas kebodohan dan kemiskinan. Ini adalah salah satu bentuk pahlawan masa sekarang,” kata Sugirah.

Menurut Sugirah, penjajahan saat ini bukanlah kolonialisme, melainkan kebodohan dan kemiskinan. Dua hal tersebut adalah musuh dan ancaman nyata yang harus diperangi bersama.

“Mari sama-sama peduli. Jika melihat ada anak yang tidak sekolah di sekitar kita, segera laporkan kepala desa atau camat, agar segera ditangani. Jangan sampai ada anak yang tidak bisa bersekolah,” kata Sugirah.

 

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya