Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik Universitas Al Azhar Jakarta Zaenal Budiono menanggapi pidato politik Ketua umum DPP Partai Demokrat Agus Yudhoyono Harimurti atau AHY, yang disiarkan serentak di empat stasiun televisi nasional belum lama ini.
Baca Juga
Menurutnya, pidato AHY yang berjudul "Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia" menekankan pentingnya memperkuat sektor pertahanan dan keamanan nasional.
Advertisement
"Ini adalah langkah strategis yang sangat penting, mengingat tantangan global yang semakin kompleks, termasuk isu-isu geopolitik dan ekonomi,” ujar Zaenal dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2024).
Zaenal menyatakan, AHY mengakui bahwa dalam menghadapi tantangan global, Indonesia harus memiliki posisi yang jelas dan strategi yang matang.
"Ini menunjukkan pemahaman yang baik tentang dinamika global saat ini dan bagaimana Indonesia harus menempatkan dirinya,” kata Zaenal.
Lebih lanjut, Zaenal menyatakan, pidato tersebut menyoroti komitmen untuk mengembangkan diplomasi dan kerjasama internasional. Konsep 'Million Friends Zero Enemy' yang ditekankan AHY mencerminkan pendekatan yang inklusif dan terbuka dalam hubungan internasional, yang sangat penting dalam era globalisasi saat ini.
"Pendekatan ini bukan hanya akan membantu Indonesia dalam memperkuat posisinya di tingkat internasional, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan demokrasi nasional," lanjutnya.
Zaenal menyatakan, tantangan terbesar yang dihadapi AHY dan Partai Demokrat adalah menerjemahkan visi dan misi ini menjadi aksi nyata.
Tugas yang Tidak Ringan
Menurutnya, membangun kapasitas pertahanan yang berkelas dunia dan memperkuat diplomasi internasional adalah tugas yang tidak ringan. Membutuhkan komitmen, sumber daya, dan terutama konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih dari itu, untuk mewujudkannya Demokrat harus menjadi bagian dari pemerintahan.
“Kesuksesan akan tergantung pada seberapa baik pemerintah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mewujudkan visi ini. Ini juga akan menjadi ujian bagi kebijakan-kebijakan internal yang akan menentukan seberapa efektif Indonesia dapat berperan di panggung internasional,” kata Zaenal.
Advertisement