Liputan6.com, Jejmber - Bulog Jember menambah kuota beras impor untuk mengamankan stok cadangan beras selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024.
“Untuk stok beras per hari ini mencapai 3.900 ton dan masih ada lagi penambahan pengiriman beras impor,” ujar Kepala Bulog Jember Muhammad Ade Saputra, Selasa (19/3/2024).
Kata dia, awalnya Bulog Jember mendapat Kuota sebanyak 8.000 ton beras impor yang didatangkan dari berbagai negara seperti Thailand, Vietnam dan Pakistan.
Advertisement
“Pengiriman beras impor tahap satu sebanyak 8.000 ton sudah selesai, kini tinggal tahap pengiriman kedua akan ada tambahan sebanyak 5.000 ton, namun yang sudah masuk Gudang Bulog Jember baru 1.500 ton dan sisanya menyusul,” tuturnya.
Ia menjelaskan penambhan stok beras impor tersebut untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran nanti
“Saat ini kekuatan ketahanan pangan stok beras tersebut aman hingga awal Mei 2024, namun ketika ada penambahan dan penyerapan beras dari petani tentu stok bertambah dan ketahanan pangan bisa lebih panjang lagi,” katanya
Ade menambahkan, Bulog Jember terus melakukan penyerapan gabah atau beras petani, namun kondisi di lapangan apabila harga gabah masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP) maka pihaknya tidak bisa melakukan pembelian beras Cadangan pangan pemerintah (CPP) atau PSO.
“Kami juga menyerap beras melalui sentra penggilingan padi di gudang Bulog Jambearum di Kecamatan Puger sebanyak 270 ton gabah kering sawah dengan harga pembelian Rp700-Rp7600 per kilogram,”tambahnya.
8.700 Ton Beras Impor Sudah Disalurkan
Sejak awal Januari hingga akhir bulan Februari 2024 tercatat Bulog Jember telah menyalurkan sekitar 8.700 ton beras impor kepada masyarakat di Jember.
Penyaluran beras tersebut terbagi dalam dua program, yakni untuk program bantuan pangan sebanyak 2.400 ton beras dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 6.300 ton.
Advertisement