Menuju Indonesia Emas 2045, Dibutuhkan SDM Kelas Dunia

ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, meluncurkan Japan Career Center (JCC) FMIPA UGM di ruang Auditorium FMIPA UGM.

oleh Tim Regional diperbarui 30 Mar 2024, 17:27 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2024, 17:20 WIB
FMIPA UGM  Yogyakarta bersama ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan saat peluncuran Japan Career Center (JCC) FMIPA UGM di ruang Auditorium FMIPA UGM. (Istimewa)
FMIPA UGM Yogyakarta bersama ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan saat peluncuran Japan Career Center (JCC) FMIPA UGM di ruang Auditorium FMIPA UGM. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - ASEAN Nagoya Club (ANC) Japan bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, meluncurkan Japan Career Center (JCC) FMIPA UGM di ruang Auditorium FMIPA UGM.

Advisor ANC Japan Indra Kesuma Nasution mengatakan, menuju Indonesia emas 2045, harus mulai mempersiapkan SDM kelas dunia.

"Jepang menjadi salah satu pilihan negara untuk upgrade skill, mengingat saat ini Jepang membutuhkan banyak tenaga ahli untuk mendukung industri terus berkembang," ujarnya, Sabtu (30/3/2024).

Dengan adanya JCC ini, terang Indra, peluang lulusan FMIPA UGM untuk bekerja di banyak perusahaan Jepang terbuka lebar. Apalagi penguasaan bahasa Jepang akan diajarkan pada mahasiswa sejak awal, di samping skill dalam bidang komputer, ilmu sains, dan Artificial Intelligence.

“Bisa saya ibaratkan, masalah di Indonesia sebenarnya bisa diselesaikan oleh Jepang dari dan sebaliknya masalah Jepang bisa diselesaikan oleh orang Indonesia lewat SDM-nya,” kata Indra.

Indra yang menamatkan pendidikan S3 di International Development Studies, Nagoya University-Japan, menerangkan ANC Japan mendidik, melatih dan merekrut SDM tidak hanya dari Indonesia namun juga dari kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, dan Singapura.

Untuk di Indonesia, ANC Japan sudah melakukan pelatihan dan perekrutan batch kelima di mana sebanyak 212 orang sudah diterima bekerja di berbagai perusahaan di Jepang.

“Dari ratusan orang yang sudah bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang itu, alumni FMIPA UGM mencapai 85 orang. Mereka bekerja di Tokyo dan Nagoya, ada yang di industri manufaktur, finance, programming, dan Artificial intelligence. Banyak lulusan FMIPA bekerja di sana,” terang alumnus prodi Hubungan Internasional Fisipol UGM ini.

 

Terkoneksi dengan 700 Perusahaan di Jepang

Dekan FMIPA UGM Kuwat Triyana mengatakan keputusan FMIPA UGM untuk bekerja sama dengan ANC Japan karena Perusahaan ini sudah terkoneksi dengan lebih dari 700 perusahaan di Jepang. Hal ini tentu akan membuka peluang yang lebih banyak bagi lulusan FMIPA UGM untuk bekerja di perusahaan-perusahaan dari Negeri Sakura.

“ANC Japan ini sudah bekerja sama dengan 700 perusahaan diJepang, saya kira bisa jadi kesempatan yang bagus. Tujuan kita akan semakin banyak alumni yang kerja di sana,” kata Kuwat.

Karena itulah, lanjut Kuwat, keberadaan kantor Japan Career Center FMIPA UGM ini membuka potensi terbukanya kesempatan kerja di Jepang bagi lulusan FMIPA UGM. Sebab JCC ini akan menjadi fasilitator untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas melalui program pendampingan dan sumber pusat informasi peluang pekerjaan.

Infografis Rekayasa Lalu Lintas di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rekayasa Lalu Lintas di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya