Kembali Erupsi, Gunung Semeru Tercatat Sudah 174 kali Meletus Sepanjang 2024

Sejak 1 Januari hingga 15 April 2024 pukul 23.00 WIB, jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas sebanyak 174 kali, namun sejauh ini belum ada dampak signifikan yang memengaruhi aktivitas warga di lereng gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 16 Apr 2024, 06:11 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2024, 06:04 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan capai 600 meter (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan capai 600 meter (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Gunung Semeru yang berada di Lumajang dan Malang, kembali erupsi selama 118 detik pada Senin malam (15/4/2024) pukul 21.31 WIB.

"Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 118 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.

Sejak 1 Januari hingga 15 April 2024 pukul 23.00 WIB, jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat petugas sebanyak 174 kali, namun sejauh ini belum ada dampak signifikan yang memengaruhi aktivitas warga di lereng gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Gunung Semeru  yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih berstatus siaga atau level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Waspada Awan Panas

Gunung Semeru
Gunung Semeru mengalami erupsi pada Selasa pagi (9/4/2024), pukul 06.17 WIB. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gunung Semeru Meletus, Status Awas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya