Liputan6.com, Sumenep - Seorang guru di Sumenep, Syamsul Arifin, warga Kepulauan Kangean, mendaftar sebagai bakal calon bupati (bacabup) di DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setempat.
Arif, sapaan Syamsul Arifin, menyatakan siap mundur dari aparatur sipil negara (ASN), jika ditetapkan sebagai pasangan calon Pilkada Sumenep 2024.
"Kami sudah paham konsekuensinya ketika seorang ASN berkiprah di politik praktis. Kami sudah hitung semuanya dan pasti akan mundur dari ASN kalau sudah ditetapkan sebagai pasangan calon," katanya, Senin (3/6/2024).
Advertisement
Arif yang guru SMA negeri di salah satu kepulauan di Sumenep itu datang sendirian ke Kantor DPC PPP setempat.
Ia menyatakan prihatin atas kondisi Sumenep yang angka kemiskinannya tertinggi ke-3 di Jawa Timur.
Padahal, Sumenep memiliki sumber daya alam melimpah, baik di wilayah daratan maupun kepulauan, yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan rakyatnya.
Kondisi tersebut yang membuat warga Kepulauan Kangean itu terpanggil untuk terjun ke politik praktis dan mendaftar sebagai bacabup di PPP Sumenep.
"Sekali lagi, kami siap mundur dari ASN. Tahun 2024 ini harus ganti bupati dan perjuangkan kemakmuran rakyat Sumenep, baik daratan maupun kepulauan," kata Arif, menegaskan.
Ketua Desk Pilkada 2024 DPC PPP Sumenep K Ach Fauzan Kamil menjelaskan, hingga Selasa sore terdapat empat pendaftar, dengan rincian tiga bacabup dan satu bakal calon wakil bupati (cawabup).
KH Moh Unais Ali Hisyam dan KH Ali Fikri mendaftar sebagai bacabup pada Senin (27/5).
Selanjutnya, Suharinomo mendaftar sebagai bacawabup dan Arif sebagai bacabup pada Selasa ini.
"Pak Arif ke DPC PPP Sumenep berselang dua jam lebih setelah kedatangan Pak Suharinomo," kata K Fauzan.
Penjaringan PPP
DPC PPP Sumenep membuka pendaftaran dan penjaringan bacabup dan bacawabup untuk kepentingan pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat 2024 sejak 22 Mei hingga 31 Mei.
Sesuai jadwal tahapan Pilkada Serentak 2024, termasuk Pilkada Sumenep yang ditetapkan KPU RI, pendaftaran pasangan calon dari partai politik pada 27-29 Agustus. Sementara hari "H" pilkada pada 27 November.
Advertisement