Cegah Kebakaran Terulang, DPRD Jatim Minta Petugas Perketat Pengawasan Wisatawan Gunung Bromo

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini menyampaikan dalam kondisi cuaca yang panas ini rawan terjadinya kebakaran.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Jun 2024, 08:07 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2024, 08:03 WIB
Angin Kencang Bikin Titik Api di Lereng Gunung Batok Menuju Kawasan Gunung Bromo
Petugas gabungan berusaha memadamkan titik api di lereng Gunung Batok pada Sabtu, 22 Juni 2024, agar kebakaran tak sampai merambat ke kawasan Gunung Bromo (Foto : Dok BB TNBTS)

Liputan6.com, Surabaya - Anggota DPRD Jatim Habib Mahdi meminta seluruh pengunjung menjaga lingkungan di sekitar Gunung Bromo untuk mencegah kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terulang kembali.

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tetap mejaga lingkungan. Tidak melakukan aktivitas yang memicu kebakaran, termasuk membuang putung rokok sembarangan," katanya, Senin (24/5/2024).

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim ini menyampaikan dalam kondisi cuaca yang panas ini rawan terjadinya kebakaran.

"Jadi, diharapkan tidak membawa alat-alat yang bisa memercikkan api. Apalagi ini kan momen liburan sekolah yang dipastikan tingkat kunjungan wisatawan pasti meningkat," jelasnya.

Dia juga meminta kepada seluruh petugas yang berjaga di kawasan TNBTS untuk lebih ketat dalam hal pengawasan.

"Harus ada pengawasan secara khusus. Karena sekarang ini lagi padat-padatnya wisatawan dan pengawasan lebih diperketat lagi," pinta Habib Mahdi.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Gunung Batok di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur dilaporkan telah berhasil dipadamkan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Gunung Batok yang berada tepat di sebelah Gunung Bromo itu berhasil dipadamkan pada Sabtu (22/6) malam sekitar pukul 21.55 WIB.

"Kebakaran yang terjadi pada 22 Juni 2024 itu telah berhasil dikendalikan dan padam sepenuhnya pada pukul 21.55 WIB," katanya Minggu 23 Juni 2024.

Septi menjelaskan, meskipun api telah dipadamkan sepenuhnya, tim gabungan yang melakukan penanganan karhutla tetap melakukan pendinginan dan pembasahan di area yang terbakar.

Menurut dia, pembasahan kawasan yang terdampak kebakaran tersebut dilakukan hingga Minggu (23/6). Pembasahan dan pendinginan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada sisa bara api yang bisa memicu terjadinya kebakaran lain.

Penyebabnya Belum Bisa Dipastikan

Hasil Foto Prewedding Pakai Flare yang Sebabkan Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo
Hasil Foto Prewedding Pakai Flare yang Sebabkan Kebakaran di Bukit Teletubbies Gunung Bromo (Tangkapan Layar Instagram)

Balai Besar TNBTS belum bisa memastikan penyebab kebakaran yang terjadi di Gunung Batok tersebut. Petugas masih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan untuk memastikan penyebab kebakaran.

Sebagai informasi, kebakaran di Gunung Batok dilaporkan pertama kali terjadi pada Sabtu (22/6) dini hari kurang lebih pukul 03.30 WIB. Namun, kebakaran tersebut berhasil dipadamkan kurang lebih pada pukul 05.00 WIB.

Kemudian, pada titik yang sama kembali muncul api kurang lebih pukul 08.00 WIB. Tim yang bersiaga kemudian melakukan pemadaman api selama kurang lebih 15 menit. Kebakaran saat itu telah dipadamkan.

Akan tetapi, pada pukul 10.30 WIB, muncul titik api di lereng yang berbeda dari lokasi sebelumnya. Kebakaran itu membesar dan merembet ke arah Gunung Bromo yang tepat berada di samping kiri Gunung Batok. Selain itu, juga mengarah ke kanan atau barat laut akibat angin yang kencang.

Balai Besar TNBTS menerjunkan tim gabungan untuk memadamkan dan mengendalikan kebakaran yang melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI, Polri, Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari sejumlah wilayah.

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya