SDA Melimpah, Desa Asem Nonggal Sampang Jadi Percontohan Budidaya Rumput Laut Gracilaria

Gracilaria atau yang juga disebut alga merah ini dinilai cocok untuk dikembangkan di perairan Sampang.

oleh Erik Erfinanto diperbarui 21 Jul 2024, 10:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 10:01 WIB
Rumput laut anjlok harganya
Sejak tahun 2000-an, sebagian warga Kampung Sembilangan menggantungkan hidupnya pada rumput laut. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Sampang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur mengembangkan budidaya rumput laut Gracilaria bekerja sama dengan investor sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat petani dan nelayan setempat.

"Investor yang bekerja sama dengan Pemkab Sampang adalah Jeeva Bumi Nusantara yakni perusahaan yang memang fokus pada budidaya nilam dan rumput laut," kata Penjabat (Pj) Bupati Sampang Rudi Arifiyanto di Sampang, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2024).

Gracilaria atau yang juga disebut alga merah ini dinilai cocok untuk dikembangkan di perairan Sampang.

Selain intensitas cahaya bagus, juga kadar garam di perairan Sampang tinggi, serta gerakan air laut juga kuat.

Selain itu, jenis rumput laut tersebut juga banyak yang diekspor ke luar negeri, sehingga memiliki nilai ekonomi bagus.

"Karena itu, kami cari investor dan ternyata tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Sampang ini," katanya.

Bupati lebih lanjut menuturkan, desa yang menjadi percontohan dalam pengembangan budidaya rumput laut adalah Desa Asem Nonggal Kecamatan Jrengik.

"Di sana kami kami sudah menebar bibit," katanya.

Selain di Kecamatan Jrengik, kecamatan lain yang juga dipersiapkan untuk budidaya rumput laut adalah Kecamatan Sreseh dan Pangarengan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sumber Daya Alam Rumput Laut di Sampang Melimpah

Sementara itu, Pimpinan Jeeva Bumi Nusantara Yakuttinah Marjan menyatakan, pihaknya tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Sampang tentang budidaya rumput laut, karena beberapa pertimbangan.

"Di antaranya, karena sumber daya alam dan sumber daya manusia terkait budidaya rumput laut ini sangat melimpah," katanya.

Ia, menilai dari potensi tersebut layak dikembangkan sehingga menambah pendapatan dan perekonomian masyarakat.

Selain itu, pihaknya berharap kerjasama yang akan terjalin dengan Pemkab Sampang dapat membawa kemaslahatan positif.

"Penjajakan kerjasama kami dengan Pemkab Sampang sudah mencapai 98 persen, bersama lintas sektor kita wujudkan budidaya Rumput Laut Gracilaria hingga bisa melakukan ekspor," katanya.

Infografis: Asal-usul Kata Kebaya
Asal kata kebaya dari berbagai pengaruh bangsa. (dok. Abdillah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya