Pengertian

Jamur dapat menyebabkan infeksi di berbagai bagian tubuh, dan yang paling sering adalah di kulit. Infeksi jamur di kulit, atau secara medis disebut tinea, umumnya dialami oleh orang-orang yang mudah berkeringat, tinggal di cuaca yang lembab, atau orang dengan daya tahan tubuh rendah. Contoh orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah adalah bayi, orang lanjut usia, penderita diabetes mellitus, atau penderita HIV.

Infeksi jamur juga bisa ditularkan melalui kontak kulit orang sehat dengan penderita infeksi jamur.

Penyebab

Berbagai jenis jamur dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Salah satu yang tersering adalah jamur golongan dermatofita, seperti Trycophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Jenis jamur ini menyukai tinggal di kulit manusia dari ujung rambut hingga ujung kuku kaki.

Orang yang rentan mengalami infeksi jamur antara lain adalah:

  • Orang yang tinggal dalam iklim yang lembab, di Indonesia salah satunya
  • Orang yang mudah berkeringat
  • Orang yang sering menggunakan pakaian ketat dengan bahan yang tidak mudah menyerap keringat
  • Orang yang memiliki anggota keluarga atau binatang peliharaan terinfeksi jamur
  • Orang dengan daya tahan tubuh yang rendah

Infeksi Jamur

Diagnosis

Pada kasus sederhana, umumnya dokter hanya perlu melihat dan meraba kulit untuk menentukan diagnosis infeksi jamur. Namun bila kelainan kulit tidak terlihat khas untuk infeksi jamur, maka dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan kerokan kulit untuk memastikan penyakit. Kulit diduga mengalami infeksi jamur dikerok tipis, kemudian hasil kerokan kulit ditetesi larutan kalium hidroksida (KOH) dan dilihat dengan mikroskop.

Selain dengan pemeriksaan mikroskopik dari kerokan kulit, dapat pula dilakukan pemeriksaan dengan lampu Wood. Caranya, kulit yang sakit disinari dengan lampu Wood. Pada infeksi jamur, kulit yang disinari akan terlihat berpendar warna kuning kehijauan

Gejala

Infeksi jamur menimbulkan tanda berupa kemerahan di kulit yang biasanya terlihat melingka. Namun pada kulit di tengah lingkaran tersebut biasanya terlihat lebih sehat. Dapat pula disertai dengan kulit yang mengelupas.

Kelainan kulit ini disertai rasa gatal. Bagian kulit yang sering mengalami infeksi jamur adalah di daerah perut dan punggung (tinea corporis), selangkangan (tinea cruris), dan di sela-sela jari kaki (tinea pedis).

Tak hanya di kulit, infeksi jamur juga dapat menyerang kulit kepala dan rambut (tinea kapitis). Gejalanya adalah rambut rontok atau patah, kulit kepala gatal, dapat disertai dengan munculnya ketombe.

Pengobatan

Khusus untuk infeksi jamur di kepala, pengobatan dilakukan dengan mengonsumsi obat antijamur. Obat ini diminum sekali sehari, selama lebih dari dua minggu. Obat tersebut hanya boleh digunakan dengan petunjuk dan resep dokter.

Untuk infeksi jamur di kulit, pengobatannya tergantung luas kelainan kulit yang terjadi. Bila kelainan kulit sangat luas, maka pengobatan dilakukan dengan meminum obat antijamur seperti pengobatan untuk infeksi jamur di kepala.

Namun bila kelainan kulit tidak luas, pengobatannya dengan obat antijamur yang dioles. Obat oles ini harus digunakan selama setidaknya dua minggu.

Pencegahan

Untuk mencegah infeksi jamur, hal berikut ini perlu dilakukan:

  • Hindari kontak kulit dengan orang yang mengalami infeksi jamur
  • Jangan menggunakan handuk bergantian dengan penderita infeksi jamur
  • Gunakan pakaian longgar dengan bahan yang menyerap keringat
  • Setelah mandi, keringkan tubuh dengan baik agar tidak lembap
Loading