Jamur Cordyceps The Last of Us Ada di Dunia Nyata, Sama Menakutkan?

Jamur cordyceps di The Last of Us ternyata bisa ditemukan di dunia nyata, apakah bisa menginfeksi manusia seperti di serial HBO dan gamenya?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Jan 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2023, 10:00 WIB
Christine Hakim dalam TV Spot The Last of Us (HBO)
Christine Hakim dalam TV Spot The Last of Us (Twitter @NaughtyDogInfo)

Liputan6.com, Jakarta - Episode kedua The Last of Us telah menyibak misteri mengenai kehadiran makhluk sejenis zombie yang ada di serial tersebut. Terungkap, mahkluk dalam serial ini berasal dari infeksi jamur dengan jenis cordyceps.

Dijelaskan, jamur cordyceps mengambil alih pikiran dan tubuh manusia. Lalu, membuat mereka menyebarkannya ke manusia lain yang belum terinfeksi.

Kisah semacam itu memang terdengar seperti cerita fiksi sains zombie pada umumnya, dimana mereka menjangkiti manusia lain dan mengubahnya menjadi seperti mereka. Namun, siapa sangka, jamur cordyceps pada The Last of Us memang benar ada di dunia nyata.

Mengutip informasi dari Vox, Selasa (24/1/2023), ada banyak spesies jamur cordyceps dan ophiocordyceps di Bumi. Jenis jamur ini pun dikenal memang memiliki kemampuan mengendalikan serangga, seperti semut untuk bertindak sesuai keinginan mereka.

Biasanya, jamur ini mengambil alih pikiran dan tubuh semut agar untuk membantu penyebaran sporanya. Dan faktanya, kemampuan jamur tersebut yang menjadi inspirasi Neil Druckmann saat mengembangkan kisah game The Last of Us.

Meski ada di dunia nyata dan memiliki kemampuan seperti di serialnya, apakah berarti infeksi jamur ini bisa berdampak pada manusia?

Menjawab pertanyaan itu, profesor biologi dari Universitas Utrecht Charissa de Bekker yang meneliti ophiocordyceps menuturkan, hal itu tidak mungkin.

Alasannya, secara fisiologis, tubuh manusia sangat berbeda dari serangga yang biasanya diinfeksi jamur ini, baik dari jaringan saraf hingga suhu tubuh.

Bahkan apabila memang jamur ini bisa menyebabkan infeksi kecil pada manusia, mereka tidak memiliki kemampuan memanipulasi kita.

"Selama jutaan tahun, jamur ini mengembangkan strategi untuk memanipulasi inang serangga tertentu. Mereka bukan generalis. Setiap spesies hanya tahu cara menangani satu serangga tertentu," tutur Charissa.

Ia juga menuturkan, peneliti tidak menemukan ada jamur yang bisa menginfeksi spesies berbeda, seperti dari satu spesies semut ke spesies lain, apalagi dari spesies semut ke serangga lain. Karenanya, penyebaran dari semut ke manusia merupakan hal yang mustahil.

Selain itu, ia juga metode penyebaran infeksi jamur tidak dilakukan melalui gigitan, seperti yang ditampilkan dalam serial The Last of Us. Jamur secara umum, Charissa menjelaskan, disebarkan dari satu inang ke inang lain melalui spora.

Tampil di Episode 2 The Last of Us, Christine Hakim Jadi Perbincangan Warganet

Christine Hakim dalam The Last of Us Episode 2. (HBO via IMDb)
Christine Hakim dalam The Last of Us Episode 2. (HBO via IMDb)

Sosok Christine Hakim tengah menjadi sorotan warganet, tidak hanya dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Alasannya, aktris veteran tersebut muncul pada episode dua serial The Last of Us yang tayang di HBO Go.

Selain Christine Hakim, aktor Indonesia lain yang juga tampil di episode tersebut adalah Yayu Unru. Dari pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (24/1/2023), banyak warganet yang memuji penampilan keduanya pada episode berjudul Infected tersebut.

Keduanya tampil di bagian pembuka episode kedua. Ketika itu, Christine Hakim yang berperan sebagai Ibu Ratna tengah berbincang dengan perwaklian militer bernama Agus Hidayat yang diperankan Yayu Unru. Keduanya sedang membahas soal infeksi yang mulai menjangkiti dunia.

Dalam episode terbaru The Last of Us tersebut, Ibu Ratna menjawab permintaan petinggi militer mengenai vaksin untuk mengatasi infeksi Cordyceps. Namun, Ibu Ratna menjawab tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini.

"Bapak, saya telah menghabiskan waktu hidup saya untuk mempelajari hal ini. Jadi tolong dengarkan saya baik-baik. Tidak ada obat, dan tidak ada vaksin,” tuturnya.

Lalu, Ibu Ratna pun mulai melanjutkan kata-katanya setelah dimintai saran langkah apa yang harus diambil. "Bom. Mulai lah pengeboman. Bom seluruh kota, dan seluruh orang di dalamnya," ujarnya.

Adegan pembuka episode kedua The Last of Us ini pun mendapat banyak sanjungan dari warganet. Bahkan, tidak sedikit warganet yang menyandingkannya dengan adegan pembuka di episode perdana.

Sejauh ini, The Last of Us memang dibuka dengan adegan serius yang cukup mencekam, terutama membahas soal jamur sebagai penyebab utama infeksi di serial tersebut. Pada episode perdana, pernyataan itu muncul dari Dr. Neuman yang diperankan oleh John Hannah.

Potongan adegan yang memperlihatkan Christine Hakim dalam serial itu pun kini ramai di media sosial. Banyak yang menyebut akting Ibu Ratna bisa menampilkan kengerian yang tercipta dari infeksi di kisah The Last of Us.

Hiii, Jamur The Last of Us Bisa Muncul dan Penuhi Layar Google Search

Tampilan jamur memenuhi layar sebagai easter eggs dari The Last of Us (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Tampilan jamur memenuhi layar sebagai easter eggs dari The Last of Us (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Serial The Last of Us besutan HBO sedang banyak dibicarakan, serta mendapatkan respons positif, termasuk dari mereka yang memainkan game-nya.

Google tampaknya juga tidak ingin ketinggalan dalam meramaikan tren The Last of Us. Kali ini, mereka menampilkan sebuah "easter eggs" bernuansa jamur The Last of Us di laman pencariannya.

Sebagai catatan, "easter eggs" The Last of Us di Google Search kali ini mungkin bakal terasa creepy, dan bukan tidak mungkin akan membuat sedikit merinding atau geli bagi beberapa orang.

Untuk menemukannya, pengguna cukup mengetikkan kata kunci "The Last of Us" di browser (peramban) Google, baik menggunakan aplikasi Google di smartphone maupun via situs web di desktop.

Nantinya, setelah hasil pencarian untuk The Last of Us muncul di Google Search, pengguna akan menemukan sebuah tombol berwarna merah dengan gambar muncul di layarnya.

Saat mengklik tombol bergambar jamur itu, akan muncul visual jamur yang tampaknya merujuk pada Cordyceps dari dunia The Last of Us, yang dapat bergerak-gerak dan tumbuh.

Sebagai informasi, di waralaba The Last of Us, jamur-jamur mutasi tersebutlah yang menjadi penyebab kolapsnya peradaban manusia akibat Cordyceps brain infection.

Mengklik lagi tombol gambar jamur itu, dan akan lebih banyak jamur yang tumbuh, bahkan kamu bisa mengklik berkali-kali sampai itu memenuhi layarmu.

Untuk menghilangkannya dari tampilan Google Search-mu, cukup klik tombol bertanda silang dan kamu bisa melanjutkan pencarianmu. Pengguna juga bisa membagikan easter eggs ini ke media sosial.

Rilis di HBO

The Last of Us
Pedro Pascal sebagai Joel dari serial adaptasi The Last of Us. (Dok: HBO)

Serial live action adaptasi game The Last of Us telah rilis di layanan streaming HBO. Untuk pengguna di Indonesia, serial tersebut bisa diakses melalui aplikasi HBO Go.

The Last of Us menceritakan perjalanan Joel yang dibintangi oleh Pedro Pascal, dan Ellie yang diperankan oleh Bella Ramsey. Kedua aktor ini sendiri merupakan alumni Game of Thrones.

Serial adaptasi ini ditulis oleh Neil Druckmann dan Craig Mazin. Secara keseluruhan, ada sembilan episode di musim perdana ini dengan waktu tayang setiap hari Senin waktu Indonesia.

Sama seperti serial HBO lainnya, serial ini akan tayang setiap minggu dengan episode terakhir dijadwalkan rilis pada 12 Maret 2023. Berdasarkan apa yang ditawarkan di episode perdana, serial adaptasi ini diprediksi menjanjikan.

Sejumlah kritikus film pun memuji serial ini, baik dari penulisan, produksi, hingga performa para pemerannya. Ada yang menyebut The Last of Us menjadi salah satu adaptasi game terbaik .

Apabila apa yang dikatakan para kritikus benar, serial ini jelas bisa menjadi tontonan menarik di awal tahun. 

Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui cara untuk menyaksikan The Last of Us HBO Go, Tekno Liputan6.com akan memberikan langkah-langkahnya berikut ini:

  • Install aplikasi HBO Go di perangkat Android atau iOS
  • Login dengan akun yang kamu miliki. Apabila belum, kamu bisa membuatnya lebih dulu
  • Setelah itu, kamu pilih opsi Subscribe Now
  • Biaya berlangganan HBO Go adalah Rp 60.000 sebulan, dan Rp 159.000 untuk tiga bulanNamun saat berita ini ditayangkan, HBO Go memberikan potongan harga Rp 99.000 untuk tiga bulan
  • Proses pembayarannya akan tergantung dengan sistem operasi perangkat yang digunakan
  • Apabila kamu pengguna Android, pembayaran akan dilakukan melalui Google Play. Dari situ, kamu tinggal memilih opsi pembayaran yang ingin dipakai
  • Sementara untuk pengguna iOS, pembayaran bisa diakses melalui menu pembayaran Apple
  • Selain cara di atas, berlangganan HBO Go juga dapat dilakukan melalui sejumlah penyedia internet, seperti First Media, IndiHome, dan Telkomsel
  • Jika kamu sudah memiliki langganan HBO Go pada salah satu penyedia internet itu, kamu tinggal menghubungkannya

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya