Liputan6.com, Jakarta Keinginan berhubungan seks sebaiknya ditunda saat Anda didera infeksi jamur. Saran tersebut dari praktisi obstetri dan ginekologi Valinda Riggins Nwadike.
"Ketika seseorang mengalami infeksi jamur. Cara yang terbaik adalah menghindari seks. Ini karena pasangan dapat menularkan infeksi satu sama lain," ujar Valinda, dikutip dari Medical News Today, Rabu (28/8/2019).
Advertisement
Sekitar 15 persen pria yang berhubungan seks dengan pasangan yang didera infeksi jamur vagina akan mengalami ruam gatal pada penis. Pria yang punya riwayat diabetes dan penis yang tidak disunat memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur.
"Kondom dapat membantu mencegah penyebaran infeksi jamur di antara pasangan, tetapi tidak selalu efektif untuk jenis infeksi ini. Orang-orang juga harus memberi tahu pasangan mereka jika mereka punya infeksi jamur sehingga mereka dapat mencari pengobatan," tambah Valinda.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Obat Antijamur
Jika seseorang mencurigai adanya infeksi jamur, mereka harus datang ke dokter. Dokter dapat menyingkirkan infeksi lain yang berpotensi lebih parah. Pengobatan untuk infeksi jamur adalah obat antijamur.
Kebanyakan orang dapat membeli obat antijamur tanpa resep dari toko obat setempat. Obat antijamur bisa berbentuk pil, krim, dan salep. Perawatan infeksi jamur bisa dilakukan selama seminggu.
"Beberapa orang yang mengalami infeksi jamur berulang atau tidak sembuh dengan pengobatan biasa, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur yang lebih kuat. Terkadang, seseorang perlu minum obat antijamur sampai 6 bulan untuk mencegah infeksi jamur sewaktu-waktu muncul kelak," Valinda melanjutkan.
Penyebab infeksi jamur bisa karena mainan seks atau seks oral. Mulut dan air liur seseorang juga mengandung bakteri. Bakteri yang berpotensi memicu pertumbuhan jamur adalah Candida.
Advertisement