James Edwin Webb adalah tokoh NASA yang namanya diabadikan sebagai salah satu nama teleskop.
Informasi Umum
NamaJames Edwin Webb
Tempat LahirTally Ho, North Carolina
Tanggal Lahir7 Oktober 1906
KebangsaanAmerika Serikat
JabatanKepala NASA program Apollo (1961-1968)

Profil James Webb

James Webb, pria yang namanya dipilih NASA untuk diberikan kepada teleskop ini, paling sering dikaitkan dengan program pendaratan manusia di bulan, Apollo.

Dilansir dari Britannica, pria dengan nama lengkap James Edwin Webb itu lahir pada di Tally Ho, North Carolina, AS pada 7 Oktober 1906.

James Webb mengepalai NASA selama program Apollo (1961-1968). Kariernya dimulai setelah lulus dari University of North Carolina di Chapel Hill pada 1928, dan bertugas menjadi pilot angkatan laut.

Ia memulai kariernya di pemerintahan pada 1932 sebagai pembantu kongres di Washington, D.C, dan dari 1934 hingga 1936 ia belajar hukum di Universitas George Washington.

James Webb bekerja untuk Sperry Gyroscope dari 1936 hingga 1944, ketika dia masuk kembali ke Korps Marinir selama sisa Perang Dunia II. Pada masa pemerintahan Presiden Harry Truman (1945–1953), James Webb adalah direktur Biro Anggaran dan wakil menteri luar negeri. Ketika Truman meninggalkan kantor, dia bekerja untuk Perusahaan Minyak Kerr-McGee di Oklahoma.

James Webb menjadi administrator NASA pada 1961, hanya beberapa bulan sebelum Presiden John F. Kennedy mengumumkan komitmen AS untuk mengirim manusia ke Bulan pada 1970. Ia memberikan prioritas utama pada keberhasilan Apollo dan menggunakan keterampilan politiknya untuk menggalang dan mempertahankan dukungan bagi program tersebut.

James Webb pensiun dari NASA pada 1968. Namun ia masih tetap di Washington, melayani di berbagai dewan penasihat dan sebagai wali dari Smithsonian Institution. Ia meninggal dunia pada 27 Maret 1992 dalam usia 81 tahun.

Teleskop James Webb Temukan Galaksi Terjauh?

Teleskop James Webb belum lama ini membuat seluruh dunia takjub dengan gambar-gambar antariksa hasil bidikannya. Kini, teleskop James Webb menjepret foto yang ditengarai sebagai galaksi terjauh yang pernah diamati.

Mengutip Digital Trends, Senin (25/7/2022), data awal datang dari survei yang disebut Grism Lens-Amplified Survey form Space atau yang disebut GLASS, menggunakan kamera NIRcam dan Webb serta spektrograf NIRISS dan NIRSpec untuk mengamati gugus galaksi yang disebut Abel 2744.

Tujuan survei ini adalah untuk melihat kembali periode bernama Epoch of Reionization, sebuah periode sangat awal setelah terjadinya Big Bang. Periode ini terjadi ketika cahaya bintang pertama menyinari alam semesta.

Ada kemungkinan kondisi di atas bisa dipakai untuk melihat galaksi yang paling jauh karena massa Abell 2744 begitu besar sehingga membelokkan ruang waktu, bertindak sebagai kaca pembesar untuk galaksi samar di belakangnya.

Dalam kumpulan data pertama dari GLASS, para peneliti mengidentifikasi dua galaksi terjauh yang memiliki pergeserah merah yang sangat tinggi.

Itu bisa diartikan bahwa cahaya mereka bergeser jauh ke kisaran infrared, dan memperlihatkan bahwa galaksi tersebut sangat jauh.

Hasilnya memperlihatkan bahwa para peneliti bisa melihat dua galaksi yang sepertinya pada 13,4 miliar tahun lalu.

"Kami kemungkinan kuat melihat cahaya bintang paling jauh yang pernah dilihat siapa pun," kata penulis utama temuan itu, Rohan Naidu kepada AFP.

Loading