Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok hacker memanfaatkan hasil foto dari teleskop James Webb untuk menyebarkan malware. Berita ini menyedot perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (30/8/2022) kemarin.
Berita lain yang juga menjadi sorotan datang dari Snap yang melakukan PHK kepada lebih dari 1.000 karyawan.
Baca Juga
Mengenal Sosok James Webb yang Jadi Nama Teleskop Luar Angkasa Paling Canggih
Tema Natal 2024, Ajak Umat Kristiani “Pergi ke Betlehem” untuk Meresapi Nilai Kasih, Kesederhanaan dan Kedamaian
Makin Diminati! Jay Idzes Jadi Incaran Utama pada Bursa Transfer Januari 2025 hingga Diincar Klub Peserta Liga Champions
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Hati-Hati, Hacker Pakai Foto Teleskop James Webb untuk Sebar Malware
Kelompok hacker kedapatan menyebarkan malware bernama "GO#WEBBFUSCATOR" dengan cara menggunakan foto teleskop James Webb.
Dikutip dari Bleeping Computer, Rabu (31/8/2022), malware ini ditulis menggunakan bahasa pemrograman yang mendapatkan popularitas di kalangan penjahat siber lintas platform (Windows, Linux, dan Mac).
Tak hanya itu, malware baru ini memiliki kemampuan lebih baik terhadap rekayasa balik dan analisa dari para peneliti keamanan siber.
Dalam aksi penyebaran baru ini yang ditemukan oleh peneliti di Securonix, pelaku ancaman menjatuhkan muatan yang tidak ditandai berbahaya oleh antivirus di platform VirusTotal.
Diketahui, cara kerja malware ini diawali dengan email phishing berisikan lampiran dokumen bernama "Geos-Rates.docx".
Saat dokumen berbahaya itu diklik, pengguna akan diminta untuk men-download file template berisikan makro VBS disamarkan agar dapat beroperasi secara otomatis saat makro diaktifkan di aplikasi Office.
Lewat kode yang ditulis oleh hacker, sebuah gambar JPG (“OxB36F8GEEC634.jpg”) akan di download dari server remote (“xmlschemeformat[.]com”), dan diterjemahkan menjadi file .exe (“msdllupdate.exe”) menggunakan certutil.exe, dan meluncurkannya.
Saat dibuka menggunakan software image viewer, file .JPG menunjukkan gugus galaksi SMACS 0723 yang diterbitkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Juli 2022.
2. Snap Akan PHK Lebih dari 1.000 Karyawan
Snap (perusahaan induk Snapchat) disebut akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 20 persen karyawan atau lebih dari 1.000 orang.
Perusahaan yang memiliki sekitar 6.400 karyawan ini akan mulai mulai melakukan PHK pada Rabu (31/8/2022).
Menurut laporan The Verge, seperti dikutip dari Engadget, aksi korporasi ini akan memperngaruhi divisi perangkat keras perusahaan, yang baru-baru ini menghentikan pengembangan drone selfie Pixy.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa grup yang sedang mengerjakan alat untuk membantu pengembang membuat game dan aplikasi mini di Snapchat akan menjadi salah satu yang paling terpukul oleh PHK tersebut.
Aplikasi pemetaan sosial Zenly, yang dibeli Snap pada tahun 2017 dan terus berjalan secara independen, diperkirakan akan sangat terpengaruh. Tim penjualan iklan juga akan direstrukturisasi.
Ini merupakan tahun yang sulit bagi Snap, di mana harga sahamnya turun 80 persen sejak Januari di tengah perlambatan ekonomi yang telah mempengaruhi banyak perusahaan teknologi terkemuka.
Snap mengatakan akan memangkas biaya sambil mendatangkan lebih sedikit karyawan baru. Perusahaan membukukan hasil pendapatan yang lemah untuk kuartal April-Juni, yang menyebabkan sahamnya turun 40 persen.
Advertisement
3. XL Axiata Catat Pendapatan Rp 12,87 Triliun dari Layanan Data dan Digital
Pada semester pertama 2022, XL Axiata meraih pendapatan layanan data dan digital sebesar Rp 12,87 triliun, naik 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan dari layanan data dan digital ini tidak lepas dari peningkatan trafik di jaringan XL Axiata.
Perusahaan juga mencatat, trafik XL Axiata selama semester pertama 2022 terus meningkat. Tercatat, trafik meningkat 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 3.840 Petabyte di akhir Juni 2022.
Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, trafik XL Axiata meningkat pesat sebesar 7 persen. Hal ini selaras dengan meningkatnya pengalaman pelanggan yang lebih baik, karena adanya peningkatan user throughput dan perbaikan latensi selama kuartal pertama 2022.
Hal ini juga tidak lepas dari jumlah BTS 4G XL Axiata naik 39 persen per akhir Juni 2022. Menurut siaran pers tentang laporan kinerja semester pertama 2022, XL Axiata memiliki lebih dari 144.000 BTS, di mana jumlah BTS 4G-nya meningkat mencapai 88.447 unit BTS.
Perusahaan menyebut, untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G, XL Axiata telah mematikan sebagian besar BTS 3G yang dimiliki. Hal ini jadi salah satu pendorong jumlah BTS 4G XL Axiata bisa meningkat hingga 39 persen.
Pada periode akhir Juni 2021 hingga akhir Juni 2022, sebanyak 92 persen dari seluruh BTS 3G telah dipadamkan. Kini, sisa BTS 3G milik XL Axiata hanya tinggal 4.221 BTS. XL Axiata menargetkan seluruh BTS 3G sudah padam per akhir 2022.
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement