Pengertian
TBC tulang belakang, atau sering disebut sebagai spondilitis TBC, merupakan infeksi tuberkulosis yang menyerang tulang belakang. Biasanya tulang belakang yang terkena adalah bagian torakal dan lumbal (di daerah punggung bawah).
TBC tulang tak hanya dapat menyerang tulang belakang, melainkan dapat pula menyerang tulang panggul dan lutut. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penderita TBC tulang terbanyak di dunia.
Penyebab
Penyebab penyakit TBC tulang belakang adalah karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya infeksi awalnya menyerang paru, kemudian kuman menyebar ke pembuluh darah dan sampai ke tulang belakang.
Orang-orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, kurang gizi, dan penderita HIV/ AIDS diketahui lebih rentan mengalami penyakit ini.
Diagnosis
Untuk memastikan ada tidaknya penyakit TBC tulang, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya bakteri TBC di dalam tubuh. Pemeriksaan tersebut antara lain dengan pemeriksaan laju endap darah dan pemeriksaan Mantoux (dengan menyuntikkan kuman tuberkulosis di bawah kulit lengan).
Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan rontgen tulang belakang. Namun pada hampir 50% kasus, hasil rontgennya normal. Pemeriksaan utama untuk melihat kondisi tulang belakang adalah dengan MRI tulang belakang.
Bila benar terbukti ada TBC tulang belakang, dokter akan menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan rontgen dada dan pemeriksaan dahak untuk mengetahui apakah ada infeksi TBC di paru yang biasanya menjadi sumber penyebaran TBC ke tulang belakang.
Gejala
Gejala awal dari TBC tulang belakang adalah nyeri punggung yang semakin hari makin bertambah nyerinya. Gejala lain adalah adanya demam hilang timbul, keringat berlebih di malam hari, berat badan turun, punggung terlihat makin membungkuk.
Pada infeksi yang berat, dapat terjadi pula kelumpuhan atau gangguan saraf lainnya.
Pengobatan
Pengobatan TBC tulang terdiri dari pemberian obat antituberkulosis dan operasi. Pengobatan menggunakan OAT harus dilakukan untuk membunuh bakteri penyebab TBC.
Obat antituberkulosis (OAT) umumnya dikonsumsi selama setidaknya satu tahun. Selain itu, bila bakteri menyerang tulang belakang secara progresif, operasi perlu dilakukan untuk menghentikan progresivitas infeksi tulang dan menjaga struktur tulang belakang tetap normal.
Pencegahan
Untuk mencegah TBC tulang belakang, hal berikut ini yang perlu dilakukan:
- Imunisasi BCG saat bayi berusia dua bulan
- Makan makanan yang bergizi (karbohidrat, sayur, protein, buah) dengan jadwal yang teratur
- Hindari kontak dengan penderita TBC
![](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)
Berita Terbaru
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Viral Pengendara Motor Hampir Tertimpa Runtuhan Batu dari Flyover Ciputat
Adhy Karyono Otimistis P-APBD Jatim 2024 Rampung Sesuai Jadwal, Total Jadi Rp31,8 Triliun
Dukung Ekonomi Syariah, Halal Fair Kembali Digelar di Jakarta
Rekreasi ke Berbagai Galeri di Jakarta, Cocok untuk Para Pencinta Seni
Mentari TV Sabet Penghargaan di Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2024 Lewat Program WakaKibo Kids
Transportasi Laut Jadi Pilihan untuk Tekan Biaya Logistik yang Tinggi
Gempa Hari Ini Kamis 25 Juli 2024: Guncang Kuningan hingga Luwu Timur
Aulia Rachman Resmi 'Ganti Baju', Bergabung ke PSI dan Mundur dari Gerindra
Dukung Hilirisasi, Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang Tingkatkan Investasi
Laba Asuransi Jasindo Melesat 656% hingga Juni 2024, Intip Nominalnya
Dugaan Aliran Sesat di Kepulauan Meranti, Pengikut Boleh Berhubungan Badan Tanpa Nikah