Vaksin TB, Bantu Dunia Bersih dari Tuberkulosis 2030

Vaksin TB diharapkan mampu membersihkan Tuberkulosis pada 2030

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Mar 2022, 21:28 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 21:28 WIB
TB, Tuberkulosis, G20, KTT G20
Dalam perhelatan G20 yang berlangsung di DI Yogyakarta, Tedros mendorong negara-negara yang tergabung di dalamnya untuk bersama-sama menghapus Tuberkulosis atau TB.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir berdampak pada penanganan Tuberkulosis (TB) secara global.

Pandemi telah membalikkan capaian yang telah diperoleh selama bertahun-tahun. Gara-gara penyebaran Virus Corona, layanan pencegahan, mendeteksi, sampai merawat pasien TB di banyak negara jadi terganggu.

Tak khayal, angka kematian akibat TBC kembali naik untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir.

Penjelasan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus via daring dalam side event pertemuan Health Working Group (HWG) G20 pada Selasa sore, 29 Maret 2022, di DI Yogyakarta.

 

Selayaknya COVID-19, Butuh Vaksin untuk Menghapus TB

TB, Tuberkulosis, G20, KTT G20
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, membahas perihal upaya menghapus Tuberkulosis atau TB dalam side event pertemuan Health Working Group (HWG) G20 pada Selasa sore, 29 Maret 2022, di DI Yogyakarta.

Pernyataan Tedros diaminkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin. Menurut dia, pandemi COVID-19 melemahkan banyak sistem kesehatan, meningkatkan kematian TB untuk pertama kalinya.

"Serta memundurkan upaya yang telah dilakukan bertahun-tahun dalam menghapus Tuberkulosis," kata Menkes.

Lebih lanjut Budi, mengatakan, perhelatan Health Working Group (HWG) G20 merupakan momen bagi Indonesia untuk mempromosikan penguatan arsitektur kesehatan global sambil memastikan program penanggulangan TB yang lebih tangguh melalui tiga hal, yaitu :

Pertama, menyerukan negara-negara dengan beban tinggi dan komunitas internasional untuk meningkatkan investasi dalam penanggulangan TB guna menghapus TB pada 2030.

Kedua, memerluas pengembangan tes diagnostik cepat, vaksin yang efektif, dan rejimen pengobatan TB yang berkualitas tinggi, singkat dan terjangkau.

Ketiga, mengembangkan pengawasan TB secara real time dan mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat dan berbasis data.

 

Seperti halnya COVID-19, kata Menkes, pengobatan dan vaksin harus didorong lebih keras untuk menghapus Tuberkulosis.

"Dunia menargetkan bersih dari TB pada 2030. Sehingga vaksin sudah harus tersedia setidaknya pada 2025," katanya.

 

Investasi untuk Penanganan TB

pertemuan Health Working Group (HWG) G20 pada Selasa sore, 29 Maret 2022, di DI Yogyakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, membahas perihal upaya menghapus Tuberkulosis atau TB dalam side event pertemuan Health Working Group (HWG) G20 pada Selasa sore, 29 Maret 2022, di DI Yogyakarta.

Menkes mengatakan bahwa TB sepenuhnya dapat dicegah dan disembuhkan.

Menurut Budi, investasi strategis dalam respons dan penelitian dapat menghentikan penyebaran TB dan memberikan perlindungan yang lebih baik melalui vaksin TB.

"Hanya dengan meningkatkan pendanaan, meningkatkan jaringan kolaboratif, dan kemitraan multilateral, kita dapat mengembangkan diagnosis, vaksin, terapi dan sistem surveilans TB yang cukup efektif dan efisien," katanya.

"Dengan upaya ini, kami tidak hanya akan memberikan perawatan yang paling dibutuhkan oleh pasien TB dan keluarga, tetapi juga, kami akan mencapai hasil yang kita semua ingin lihat. Dunia yang bebas dari TBC," pungkasnya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya