Tips Agar Tak Tertipu Beli Ponsel Supercopy

Tak sedikit para penjual ponsel nakal yang menjajakan barang tiruan dengan melabel produknya sebagai barang asli. Ini tips agar tak tertipu.

oleh Denny Mahardy diperbarui 04 Jun 2014, 16:02 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2014, 16:02 WIB
Ilustrasi Ponsel Replika
Ilustrasi Ponsel Replika (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Ponsel pintar (smartphone) supercopy alias tiruan marak diperdagangkan di Indonesia. Tak sedikit para penjual ponsel nakal yang menjajakan barang tiruan dengan melabel produknya sebagai barang asli.

Keberadaan ponsel supercopy ini tak luput dari pantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Lembaga pemerintah tersebut punya tips khusus agar masyarakat tidak tertipu membeli barang bajakan yang dilabel asli.

Pertama, masyarakat diimbau agar berhati-hati ketika ada produk smartphone premium yang dibanderol dengan harga sangat murah. Perhatikan lebih lanjut informasi produknya, karena bisa saja itu malah jebakan yang dipasang oleh penjual nakal.

"Harus diperhatikan masalah harganya. Supercopy itu secara harga pasti sangat miring dibandingkan produk aslinya, jadi jangan langsung tergiur dengan barang yang ditawarkan murah banget," kata Ismail Chawidu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo.

Tips berikutnya, masyarakat diminta tak segan membuat perjanjian dengan si penjual untuk memastikan keaslian produknya sebelum melakukan transaksi.

"Biasanya kan produk di dalam dus yang disegel. Kalau memang mau beli, buat perjanjian untuk cek produknya sebelum membayar. Buat perjanjian kalau barangnya nggak sesuai berarti transaksi batal," tambah Ismail saat dihubungi lewat telepon.

Ke depannya, Ismail menyatakan pihaknya akan berusaha menggandeng banyak pihak untuk menekan jumlah peredaran ponsel bajakan yang beredar. Sebab, hal itu dianggap bisa merugikan masyarakat Indonesia.

"Semoga nantinya semakin gencar melakukan razia terhadap ponsel bajakan itu. Bagaimanapun, ponsel bajakan yang beredar bebas kan bisa merugikan masyarakat, itu yang kita hindari," pungkas Ismail.

Sekadar informasi tambahan, bila melakukan pembelian produk secara online, sebaiknya pilih situs dari distributor resmi. Selain itu, jangan pernah mengirimkan uang terlebih dahulu sebelum barang diterima.

Ajak penjual melakukan pertemuan langsung agar Anda tak tertipu. Jika penjual berlainan kota atau pulau dan terpaksa melakukan pengiriman, gunakan jasa rekening bersama agar keamanan transaksi lebih terjamin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya