Mito Belum Tertarik Bikin Wearable Devices

Vendor lokal ini mengaku belum tertarik untuk masuk ke pasar wearable devices. Apa alasannya?

oleh Denny Mahardy diperbarui 12 Jun 2014, 14:49 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2014, 14:49 WIB
Booth Mito di MBCS 2014
Booth Mito (Liputan6.com/Adhi)

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat gadget yang bisa dipakai di tubuh alias wearable devices diprediksi bakalan meramaikan industri teknologi di tahun ini. Berbagai perusahaan teknologi dan elektronik berbondong-bondong memproduksi perangkat canggih tersebut.

Vendor gadget lokal, Speed Up telah ikut meramaikan industri perangkat gadget terpakai itu melalui Speed Up Smartwatch yang diperkenalkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona pada bulan Februari 2014.

Namun berbeda dengan vendor lokal lainnya yaitu Mito. Perusahaan ini mengaku belum tertarik untuk masuk ke pasar wearable devices. Potensi pasar yang masih belum terlihat menjadi alasan utama perusahaan itu belum mau memproduksi wearable devices.

"Wearable devices kami masih belum masuk, pasarnya masih belum kelihatan," kata Hansen Lie, Direktur Utama Mito saat dijumpai tim Tekno Liputan6.com di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Tak hanya itu, mahalnya harga perangkat gadget terpakai berbasis Android semakin memperkuat alasan Mito untuk belum masuk ke industri wearable devices tahun ini.

"Wearable devices berbasis Android masih mahal. Susah nanti jualnya, apalagi pasarnya juga masih belum kelihatan. kami mau fokus dulu sama pasar yang ada," tandas Hansen.

Di Indonesia, pasar wearable devices memang masih sepi peminat. Produsen yang sudah membawa produk gadget terpakai buatannya ke pasar gadget Tanah Air hingga saat ini baru hanya Samsung, Sony, dan Speed Up.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya