Liputan6.com, Bandung - PT Smartfren Telecom, Tbk (Smartfren) tak merasa terganggu jika ada pihak lain yang menyangsikan pasar CDMA. Meski tak sebesar GSM, namun Smartfren mengklaim bahwa layanan CDMA memiliki serangkaian keunggulan yang tak kalah hebat.
Vice President Network Smartfren, Munir S.P, menuturkan bahwa ada beberapa alasan mengapa CDMA tak kalah unggul. Pertama karena data dari handset ke sistem dienkripsi, kedua karena sinyalnya tidak mudah diintervensi. Alasan lain karena setiap pemilik kartu SIM memiliki kode unik dan semua koneksi antara dua perangkat akan dirahasiakan.
"CDMA itu sangat reliabel untuk mobilitas, serta sinyalnya tidak mudah dideteksi dan diintervensi karena berbasis standar teknologi tentara Amerika Serikat (AS) sehingga sangat powerful," tutur Munir dalam acara Smartfren Network Experience & VAS Update 2014 di Bandung.
Smartfren sendiri adalah operator telekomunikasi berbasis teknologi CDMA yang memiliki lisensi seluler dan mobilitas terbatas (fixed wireless access) serta memiliki cakupan jaringan CDMA EVDO terluas di Indonesia. Selain itu juga diklaim sebagai operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan EVDO Rev. B.
Sebagai operator CDMA, Smartfren berkomitmen untuk memberikan kualitas terbaik dengan harga terjangkau. Untuk itu, perusahaan akan terus menambah Base Transceiver Station (BTS), termasuk WiFi di dalam gedung. Juga fokus pada penggunaan BTS yang tinggi di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Jawa.
"Untuk blank spot, kami akan mengatasinya agar semua pengguna bisa menikmati layanan kami dengan nyaman," sambung Munir.
Adapun Smartfren saat ini memiliki total sekitar 6 ribu BTS, dengan rencana penambahan 300-400 BTS baru pada 2014. Untuk menjangkau lebih banyak wilayah, Smartfren menyiapkan dana investasi sebesar US$ 100 juta untuk pembangunan BTS baru dan penambahan kapasitas BTS yang sudah ada.
Sementara itu, data tetap menjadi idola bagi para pelanggan. Tercatat dari total 12 juta pelanggan per kuartal pertama 2014, 60 persen di antaranya adalah pelanggan data, sisanya voice dan SMS. Average Revenue Per Unit (ARPU) data selama periode yang sama adalah Rp 40 ribu.
Smartfren: CDMA Unggul Karena Tak Mudah Diintervensi
CDMA sangat reliabel untuk mobilitas, sinyalnya tidak mudah dideteksi dan diintervensi karena berbasis standar teknologi tentara AS.
Diperbarui 20 Jun 2014, 17:22 WIBDiterbitkan 20 Jun 2014, 17:22 WIB
Advertisement
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Vario 160 per April 2025, Performa dan Efisiensi Bahan Bakar Jadi Unggulan
Profil Peter Turkson Calon Pengganti Paus Fransiskus, Jika Terpilih Bakal Jadi Paus Kulit Hitam Pertama
Barang di Rumah yang Harus Disingkirkan Menurut Feng Shui 2025, Buang Energi Negatif
Ilham Habibie: Pengenaan Tarif Impor, Jurus AS Hidupkan Kembali Industri
Menjelajahi Kekayaan Rasa Nusantara di Sambal & Spice
Atasi Tekanan Tottenham Hotspur, Nottingham Forest Tatap Kompetisi Eropa
Jejak Sejarah Kabupaten Sleman, dari Suleiman hingga Saat Ini
Marshmallow Terkenal di Indonesia Mengandung Babi? Simak Faktanya
Partai LaLiga Barcelona vs Real Mallorca, Link Live Streaming di Vidio Rabu 23 April 2025 Pukul 02.30 WIB
12 Inspirasi Rumah Modern Ala Eropa, Desain Elegan untuk Hunian di Indonesia
Respons Dewan Pers soal Penetapan Tersangka Direktur Pemberitaan Jak TV oleh Kejagung
Duka 6 Artis Indonesia Setelah Paus Fransiskus Meninggal: Lyodra Ginting, Manoj Punjabi Hingga Anggun