Biaya Produksi iPhone 6 Terungkap

Apple memasang harga mulai US$ 649 untuk iPhone 6, sebenarnya berapa modal Apple untuk tiap unit iPhone 6?

oleh Denny Mahardy diperbarui 22 Sep 2014, 09:15 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2014, 09:15 WIB
Baterai iPhone 6 Plus Dua Kali Lebih Besar dari iPhone 5S
Baterai iPhone 6 Plus mampu bertahan dalam penggunaan waktu bicara hingga 24 jam pada jaringan 3G.

Liputan6.com, Jakarta - iPhone 6 besutan Apple Inc. telah resmi dipasarkan ke beberapa negara. Secara umum, perusahaan itu memasang harga untuk iPhone 6 mulai dari US$ 649 atau sekitar Rp 7 jutaan ketika ada di pasaran.

Tapi, berapa sebenarnya biaya produksi iPhone 6 yang dikeluarkan Apple? Sebuah pembongkaran iPhone 6 dilakukan oleh blog teardown.com demi menjawab pertanyaan berapa biaya yang dikeluarkan Apple untuk membuat perangkat baru itu.

Setelah dibongkar, teardown.com kemudian menelusuri komponen yang tertanam di seri baru iPhone tersebut. Penelusuran yang dilakukan memperlihatkan bahwa Apple hanya membutuhkan total dana sebesar US$ 227 atau setara Rp 2,7 jutaan untuk setiap unit iPhone 6.

Menurut yang dilansir Tech In Sight, dana itu digunakan untuk prosesor baru Apple A8 dari Qualcomm seharga US$ 59,5, layar dan panel sentuh seharga US$ 41,5, komponen konektivitas seperti selular, wifi, bluetooth dan lainnya seharga US$ 40,5.

Biaya yang lain dikeluarkan untuk kamera sebesar US$ 16,5, kemudian untuk memori dan ruang penyimpanan sebesar US$ 14. Situs itu pun menyebutkan kebutuhan material dan proses produksi lainnya sebesar US$ 77.

Apple memang dikenal biasa memasang harga yang terbilang tinggi untuk produk buatannya. Bila ditelisik dari harga produksi yang diperoleh para pengamat, biasanya Apple dapat membanderol produknya hingga 3 kali lipat. Namun perlu diingat, dana tersebut hanya komponen saja, belum termasuk biaya riset dan pengembangan dan biaya lainnya.

Meskipun dibanderol dengan harga yang terbilang tinggi, iPhone 6 diklaim sukses di pasaran. Selama 24 jam dari sesi pertama pemesanan, perusahaan asal Cupertino itu mengaku telah mendapat pesanan hingga 4 juta unit di beberapa negara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya