Tantangan di Dunia Startup dan Kodrat Perempuan

Perempuan memang harus berusaha lebih keras dibandingkan laki-laki dalam mengembangkan startup. Hal ini tak lepas dari kodrat perempuan.

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Nov 2014, 18:08 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2014, 18:08 WIB
Tantangan di Dunia Startup dan Kodrat Perempuan
CEO Female Daily Network, Hanifa Ambadar (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati anggapan dunia startup didominasi oleh laki-laki, bukan berarti perempuan tidak bisa unjuk gigi. Namun perempuan memang harus bekerja lebih keras dibandingkan laki-laki untuk bisa mencapai sukses yang sama atau mungkin lebih besar.

Hal ini diungkapkan oleh pendiri sekaligus Chief Executive officer (CEO) Female Daily Network, Hanifa Ambadar dalam pagelaran Startup Asia Jakarta 2014 di Plaza Bapindo, Kamis (27/11/2014). Menurut Hanifa, untuk mengembangkan startup, pemahaman soal teknologi bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan.

Hal utama yang dibutuhkan adalah ide. Berawal dari ide itu, kata Hanifa, para pengusaha bisa menggandeng mitra kerja yang memahami soal teknologi. Female Daily Network sendiri yang saat ini berkembang menjadi media dan forum kecantikan, diakui oleh Hanifa berawal dari hobi. 

"Startup memang banyak dibuat oleh laki-laki karena ada anggapan bahwa untuk membuat startup harus mengerti soal teknologi dan perempuan memang tidak banyak yang mempelajari teknologi. Padahal tidak seperti itu, selama kita ada ide dan memiliki partner kerja yang paham soal teknologi, maka semuanya bisa berjalan," tutur Hanifa.

Namun Hanifa tak menampik bahwa perempuan memang harus berusaha lebih keras dibandingkan laki-laki. Hal ini tak lepas dari kodrat perempuan, terutama yang telah menikah, sebagai ibu rumah tangga. Karena itu, katanya, kerjasama yang baik dengan mitra kerja dan dukungan dari keluarga sangat membantu para pengusaha perempuan.

"Kendalanya adalah kita tidak bisa tancap seperti laki-laki. Jadi perempuan harus kerja lebih keras dibanding laki-laki, minimal untuk mencapai target sukses yang sama," sambungnya.

Di sisi lain, perempuan dinilai bisa mengambil keuntungan dari minat mereka untuk membuat startup. Saat ini, menurut Hanifa, cukup banyak perempuan yang awalnya berjualan menggunakan jejaring sosial lalu mengembangkan sayap mereka dengan membuat website usaha sendiri.

"Perempuan itu senang memulai sesuatu dari yang mudah dan mereka minati. Tantangan akan selalu ada, tapi selama berusaha dengan baik, pasti ada peluang-peluang besar yang akan ditemui. Salah satunya bisa mendapatkan suntikan dana dari investor untuk mengembangkan startup," ungkap Hanifa. (din/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya