Liputan6.com, Jakarta - Layanan Over the Top (OTT) merupakan salah satu pendukung di era digital. Para pengguna layanan data kerap menggunakan layanan OTT seperti Google, Facebook, WhatsApp dan layanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya.
Sayangnya, para penyedia layanan OTT dinilai hanya mengambil keuntungan dari penduduk Indonesia tanpa memberikan investasi. Hal ini pun kemudian menuai berbagai protes dari berbagai pihak.
"Penyedia layanan OTT bisa dengan leluasa mengambil keuntungan dari Indonesia tanpa berinvestasi. Mereka bisa bebas meraup untung padahal seharusnya ikut bertanggung jawab soal infrastruktur juga," kata Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/12/2014).
Hal senada diungkapkan oleh Guntur S Siboro, CEO Aora. Ia menyebutkan belum adanya regulasi terkait OTT di Indonesia menjadi salah satu penyebab para perusahaan konten dengan mudah mengambil keuntungan tanpa perlu berinvestasi.
"Di industri komunikasi ada ABC untuk access, backbone dan content. Untuk access dan backbone pemerintah bisa atur, tapi soal content pemerintah masih belum mengeluarkan regulasi sampai saat ini. Jadi mereka gampang ambil untung tanpa investasi," ujar Guntur.
Para penyedia layanan telekomunikasi mengaku tengah berusaha melakukan kerjasama dengan penyedia layanan OTT agar mereka bisa kebagian keuntungan.
"Sementara ini kita sudah kerjasama dengan Facebook, tujuannya supaya pelanggan lebih dapat prioritas dan keuntungan lain," tandas Hasnul. (den/dew)
Suara Sumbang Protes Layanan OTT Mulai Terdengar
Para penyedia layanan OTT dinilai hanya mengambil keuntungan dari penduduk Indonesia tanpa memberikan investasi.
diperbarui 11 Des 2014, 17:38 WIBDiterbitkan 11 Des 2014, 17:38 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fungsi Teks Eksplanasi, Memahami Tujuan dan Karakteristiknya
Fungsi Teks Eksposisi, Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenisnya
Pelajari Fungsi Pajak, Sumber Pendanaan Utama Pembangunan Negara
Fenomena Alam Ini Disebut Rasulullah Pertanda Munculnya Dajjal Jelang Kiamat, Sudahkah Terjadi?
5 Pemain Timnas Indonesia yang Paling Bersinar di 2024
KPK Ungkap Alasan Cegah Eks Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri
Kaleidoskop Sulut 2024: Kampanye Spektakuler Prabowo, Erupsi Hebat Gunung Ruang, Hingga 30 Jam Sulut Tanpa Listrik
Kado Natal Istimewa dari Kemendagri: Bima Serahkan Dokumen Kependudukan Lengkap untuk Bayi Lahir 25 Desember
H-1 Libur Nataru, Lalu Lintas Meningkat di Gerbang Tol Trans Jawa
Dapat Tawaran Boyong Christopher Nkunku dari Chelsea, Barcelona Mau Tampung?
Kiprah Berau Coal Ikut Terlibat Bantu Korban Bencana Alam di Sukabumi
Ratusan Penumpang Tertahan di Kuala Tungkal Akibat Kapal Rusak, KPLP Tanjung Uban Kerahkan KN Sarotama