7 Masalah TIK di Indonesia yang Perlu Perhatian Khusus

Setidaknya ada 7 masalah terkait TIK yang perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan di Indonesia.

oleh Denny Mahardy diperbarui 18 Des 2014, 10:32 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 10:32 WIB
Kemkominfo: TIK Jadi Aspek Penting Untuk Dorong Perekonomian
Foto: Ilustrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (energitoday.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terjadi dengan sangat pesat. Di Indonesia, berbagai masalah terkait TIK jugak sedang diperhatikan agar bisa membantu mendorong peningkatan eknonomi di Tanah Air.

Salah satu pihak yang memberikan perhatian lebih pada bidang TIK ialah organisasi e-Indonesia Initiatives Forum (eII Forum). Organisasi ini dipimpin oleh Profesor Suhono Harso Supangkat yang merupakan guru besar di Institut Teknologi Bandung (TIB).

Mencoba meneropong masa depan, Suhono menyebutkan setidaknya ada tujuh masalah terkait bidang TIK yang harus diperhatikan pada tahun 2015 mendatang.  

"Bicara lima tahun ke depan, tujuh masalah ini harus menjadi hal yang dipertimbangkan semua pihak di TIK," ungkap Suhono saat membuka Diskusi ICT Outlook 2015, di Jakarta dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com.

Tujuh hal tersebut diakui menjadi sorotan utama eII Forum, di antaranya pemerataan dan peningkatan kualitas akses Pita Lebar. Di dalam poin ini termasuk pemanfaatan 4G dan Rencana Pita Lebar Indonesia yang rencananya akan dioptimalisasi oleh pemerintah.

Poin kedua ialah efektifitas, keamanan, kecepatan dan Kecerdasan (server) dan sistem layanan di Data Center dan Cloud Computing. Ketiga, penggunaan perangkat berbasis Internet protocol (IP) seperti Internet of Things dan Machine to Machine (M2M).

Keempat, implementasi e-government, smart city, smart maritime dan lainnya. Kelima, peningkatan kapasitas industri dalam negeri dari sisi konten kreatif, perangkat dan sistem. Keenam, pengembangan SDM (sumber daya manusia) dan yang terakhir ialah kedaulatan TIK dalam kenegaraan.

"Kami selama 10 kali melakukan kegiatan eII Forum telah menghasilkan C-gen, Garuda Smart City Maturity Model dan smart city platform. Garuda Smart City Maturity Model adalah model pengukuran tingkat Kematangan menuju smart city sudah dipakai untuk mengukur 9 kota. Banyak hal yang terus kami lakukan mengacu pada tujuh masalah utama itu," papar Suhono.

Diharapkannya, ke depan ada standarisasi nasional tentang smart city nasional, begitu juga di bidang internet of things yang sedang digalakkan di berbagai penjuru dunia maupu di industri teknologi. 

"Smart City sekarang menjadi tren, saya rasa harus ada standarisasi mulai dari hubungan antara komponen pendukung smart city, M2M, IOT, dan aplikasi ke platform," tandas Suhono.

(den/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya