Liputan6.com, Jakarta - Pelajar SMA Negeri 2 Lamongan berhasil mengubah kulit pisang menjadi isian baterai kering yang sudah tidak terpakai. Ide awal dari pembuatan baterai ini adalah karena banyaknya limbah kulit pisang yang berakhir di tempat sampah.
"Dari penelitian yang kami lakukan bersama guru pembimbing, kulit pisang diketahui memiliki elektrolit yang sama dengan kandungan yang ada di dalam baterai," kata pembuat baterai ramah lingkungan ini yang juga pelajar SMA Negeri 2 Lamongan, Dwiki Restu Nugroho, di salah satu stasiun televisi nasional.
Baca Juga
Dwiki tak sendirian, ia dibantu oleh temannya yang bernama M. Irhamul Iqbal. Mereka melakukan penelitian mengenai kulit pisang menjadi baterai rangkaian Joule Thief untuk menyalakan lampu LED.
Advertisement
Untuk membuat baterai, kedua pelajar kreatif ini terlebih dahulu memotong kulit pisang menjadi kecil-kecil. Setelah itu kulit pisang dimasukkan ke dalam baterai yang terlebih dahulu dikeluarkan isinya.
Mengutip laman chem.its.ac.id, Minggu (8/3/2015), karya Dwiki dan Iqbal berhasil meraih peringkat kedua penghargaan Science Writing Competition (SWOT) 2015. Dalam kontes ini mereka bersaing dengan 10 tim terbaik yang terpilih dari 67 tim.
Juri dari lomba karya tulis tingkat nasional ini adalah dosen–dosen dari Jurusan Kimia FMIPA ITS, di antaranya Suprapto, M.Si., Ph.D., Prof. Dr. rer. nat. Irmina Kris Murwani, M. Si., Dr. Fahimah Martak, M. Si., dan Dra. Ratna Ediati, M. S., Ph.D.
(isk/dhi)