Liputan6.com, California - Pekan ini, publik dihebokan dengan temuan sebuah planet yang diyakini mirip dengan Bumi oleh sekelompok astronom. Planet yang diberi nama Kepler-452b tersebut diyakini mampu menjadi pengganti Bumi kelak, karena memiliki ekosistem yang sama persis dengan Bumi.
The National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengungkap, planet yang memiliki ukuran 60 persen lebih besar dari Bumi itu berada dalam jarak sejauh 1400 tahun cahaya di dalam konstelasi Cygnus.
Posisi Kepler-452b juga dijelaskan berada dalam posisi mengelilingi satu bintang dengan ukuran dan temperatur yang serupa dengan matahari. NASA menjelaskan identitas planet baru tersebut dengan menggunakan teleskop antariksa Kepler.
Lantas, apa yang dapat membuat para ilmuwan meyakini bahwa Kepler-452b memiliki ekosistem yang serupa dengan Bumi?
Berdasarkan informasi yang dilansir Reuters, Selasa (28/7/2015), Jon Jenkins, astronom dari Ames Research Center menjelaskan bahwa tak hanya ekosistem yang dapat membuat para astronom berpendapat Kepler-452b mirip dengan Bumi, namun ada beberapa hal lain.
Kepler-452b mengorbit ke sebuah bintang yang berusia sekitar enam miliar tahun, bintang tersebut lebih tua dari matahari yang usianya masih 4,6 miliar tahun. "Sangat mengagumkan bahwa planet ini rupanya telah menghabiskan waktu enam miliar tahun di zona layak huni di bintangnya," kata Jenkins.
Jenkins melanjutkan, posisi Kepler-452b dari bintangnya sama persis dengan jarak posisi antara Bumi dan matahari. Rentan waktu orbit Kepler-452b dengan bintangnya menghabiskan waktu 385 hari, sedangkan Bumi hanya memiliki rentan waktu 365 hari dalam orbitnya dengan matahari.
Terkait ukuran, lewat metode analisis statistik dan pemodelan komputer, para ilmuwan yakin bahwa Kepler-452b memiliki permukaan berbatu sama dengan Bumi. "Dengan radius 60 persen lebih besar dari Bumi, planet ini justru memiliki permukaan yang berbatu," ungkap Jenkins.
Kepler-452b diduga memiliki ukuran sekitar lima kali lebih besar dari Bumi, tingkat gravitasi yang dimiliki dua kali lebih kuat dari tingkat gravitasi permukaan Bumi.
Bahkan, tingkat atmosfer planet jumbo tersebut sangat tebal dan berawan, serta memiliki gunung berapi yang sangat aktif.
Sebelumnya, para astronom memang sudah menemukan planet yang ukurannya sama dengan Bumi dengan orbitan bintang-bintang yang berada di "zona layak huni", namun bintang tersebut justru relatif lebih dingin dan lebih kecil dibanding matahari, bintang tersebut dikategorikan ke bintang kuning tipe G2.
Selain Kepler-452b yang diduga sebagai kandidat terkuat planet yang serupa dengan Bumi, para ilmuwan juga mengungkap terdapat miliaran planet lain di sisi galaksi yang juga mirip seperti Bumi.
Ilmuwan NASA, Natalie Batalha memperkirakan, secara teoritis mungkin ada kehidupan di miliaran planet tersebut. Ia memproyeksikan, dengan pendekatan konservatif, 15% dari bintang memiliki planet antara 1 dan 1,6 kali ukuran Bumi.
Sebelum Kepler-452b ditemukan, planet lain yang juga ditemukan teleskop Kepler adalah Kepler-186f. Saat itu planet tersebut diyakini sebagai yang paling mirip Bumi. Kepler-186f jaraknya sekitar 500 tahun cahaya dari manusia.
(jek/dew)
Menelusuri Kepler-452b, Planet yang Mirip Bumi
Kepler-452b, planet baru yang diyakini sangat mirip dengan Bumi. Seperti apa karakteristik planet raksasa tersebut?
diperbarui 28 Jul 2015, 07:50 WIBDiterbitkan 28 Jul 2015, 07:50 WIB
Kepler-452b, planet baru yang diyakini sangat mirip dengan Bumi terkait ekosistemnya. Seperti apa karakteristik planet raksasa tersebut?
Advertisement
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Besok Kamis 28 November 2024: Jakarta Pagi Hari Seluruhnya Berawan Tebal
Pasar Saham Asia-Pasifik Dibuka Beragam, Mengikuti Rekor Baru Wall Street
Ridwan Kamil Akan Antar Bahlil Lahadalia Mencoblos di TPS Sebelum Bertolak ke Bandung
Anies Baswedan: Pemimpin Jakarta Harus Merangkul Semua dan Minim Kontroversi
Berburu Motor Listrik Rp 6 Jutaan di GJAW 2024
To The Point, 3 Zodiak Ini Tak Takut dengan Percakapan yang Canggung
Pemerintah Israel Sanksi Surat Kabar Haaretz Karena Kritik Perang Sejak 7 Oktober 2023
Viral Guru SD Beri Hadiah pada Muridnya yang Buktikan Ada Sapi Makan Martabak
Harga Kripto 27 November 2024: Bitcoin Lanjutkan Penurunan
Harga Minyak Anjlok Dampak Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Gagal di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Jadi Pelajaran Berharga bagi Timnas Basket Indonesia
Catat, 6 Tempat Makan Bubur Tinutuan Wajib Dicoba di Manado