Bill Gates Sumbang Dana Rp 129 Miliar Untuk Melawan Penyakit

GHVCI mendapat sokongan dana US$ 9,5 juta atau sekitar Rp 129 miliar. Dana tersebut berbentuk hibah dari Gates Foundation dan Sanofi.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Okt 2015, 09:13 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2015, 09:13 WIB
Logo gates foundation
Logo gates foundation

Liputan6.com, Jakarta - Bill & Melinda Gates Foundation bermitra dengan perusahaan raksasa farmasi Sanofi Pasteur dan lembaga nirlaba Infectious Disease Research Institute (IDRI) untuk menciptakan organisasi baru.

Organisasi baru ini, menurut informasi yang kami himpun dari Geek Wire, Sabtu (17/10/2015), akan didedikasikan secara khusus dalam rangka memajukan teknologi melawan penyakit.

Global Health Vaccine Center of Innovation atau GHVCI, akan beroperasi dari markas IDRI di Seattle, Amerika Serikat. Organisasi tersebut sudah mendapat total sokongan dana senilai US$ 9,5 juta atau sekitar Rp 129 miliar. Dana tersebut berbentuk hibah dari Gates Foundation dan Sanofi.

Dari kepakaran IDRI dalam merancang vaksin, posisi Sanofi sebagai produsen dan penjual obat-obatan di seluruh dunia, serta dukungan keuangan Gates Foundation, GHVI berharap dapat meluncurkan proyek penelitian kolaboratif. Proyek ini diarahkan untuk memperluas ketersediaan vaksin, terutama di negara-negara berkembang.

Seorang juru bicara IDRI mengatakan, para ilmuwan akan memulai pertemuan di Seattle dalam beberapa bulan mendatang. Pertama, ketiga organisasi akan bekerja sama untuk memilih penyakit khusus yang akan dijadikan target. Kemudian mereka akan pergi mencari organisasi kesehatan lainnya yang sudah bergelut di bidang tersebut untuk berkolaborasi.

"Kita perlu model baru untuk pengembangan vaksin, yang memungkinkan kita untuk memproduksi vaksin secara cepat dengan biaya lebih rendah," kata Steven Reed, pendiri dan Chief Scientific Officer IDRI.

Pengetahuan kesehatan global dari Gates Foundation dan kepakaran mendalam dari Sanofi di bidang pengembangan vaksin, lanjut Reed, adalah paduan yang sempurna untuk teknologi dan penelitian unik serta pengembangan mesin IDRI, yang memungkinkan semua pihak yang terlibat untuk mengambil pendekatan baru dalam pengembangan vaksin.

(why/isk)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya