Liputan6.com, Jakarta - Salah satu hasil lawatan tim Presiden Jokowi yang menjadi perbincangan praktisi IT adalah Google Project Loon. Sebuah proyek dengan tujuan untuk memperluas jangkauan internet di Tanah Air.
Tak tanggung-tanggung, Menkominfo langsung membawa tiga operator seluler besar di Indonesia, Telkomsel, XL dan Indosat. Namun banyak pihak mengkritisi rencana ini karena alasan keamanan data, dan mengapa tidak mendahulukan Open BTS.
Menurut salah satu pakar keamanan cyber, Pratama Persadha, dilihat dari aspek teknologi, Project Loon adalah suatu hal yang cukup bagus sekaligus bisa menjadi solusi bagi masalah keterbatasan infrastruktur komunikasi di daerah-daerah yang sulit terjangkau internet. Masyarakat yang ada di daerah pedalaman atau pulau-pulau terluar yang terisolasi dari segi komunikasi dan informasi bisa sangat terbantu.
"Kedaulatan informasi tetap harus menjadi pertimbangan utama. Jangan sampai informasi yang kita miliki bisa dijajah oleh pihak asing, karena sudah jelas ini adalah produk milik asing. Jadi informasi yang ada, bisa saja mereka simpan dan entah digunakan untuk apa," kata Pratama, seperti ditulis Rabu (4/11/2015).
Menurut ketua lembaga riset keamanan cyber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini, kedaulatan informasi tidak hanya tentang Google Project Loon saja. Banyak teknologi komunikasi dan informasi yang kita gunakan dimiliki oleh pihak asing, baik itu operator telepon, internet provider, dan juga satelit.Â
"Bukan berarti menolak teknologi ini, tetapi kita harus paham bagaimana cara mengamankan konten informasi yang kita miliki, misalkan dengan enkripsi. Jadi informasi yang dikomunikasikan itu bisa terlindungi, apalagi jika bersifat strategis dan rahasia," kata Pratama.
Masalah utama saat ini adalah operator enggan membuka jaringan baru di suatu wilayah yang belum banyak penduduknya. Tingginya biaya yang diperlukan untuk membangun jaringan baru tidak sebanding dengan pendapatan, sehingga akan rugi.
Bagaimanapun juga, operator akan mencari untung. Padahal masyarakat yang tinggal di daerah terpencil pun sama dengan kita yang tinggal di perkotaan. Mereka juga membutuhkan teknologi komunikasi dan informasi yang bisa mempermudah hidup mereka. Hal inilah yang mendasari niat pemerintah menjalankan Google Project Loon.
"Sebenarnya teknologi Open BTS cukup murah jika dibandingkan dengan BTS yang dimiliki oleh operator, ini bisa juga menjadi solusi. Namun permasalahannya kembali pada regulasi ataupun frekuensi yang digunakan. Pemerintah seharusnya bisa mencoba terlebih dahulu teknologi ini di daerah pedalaman atau perbatasan, efektif atau tidak," kata Pratama.
Pratama menambahkan, Indonesia sudah 70 tahun merdeka, tetapi belum mempunyai satelit yang 100 persen dikontrol oleh kita sendiri. Padahal satelit ini sangat efektif untuk menyebarkan informasi ataupun membuat jaringan sendiri. Seharusnya pemerintah bersama Komisi I DPR sudah memikirkan bagaimana membuat satelit yang memang 100 persen milik kita sendiri.
(edh/dew)
`Pemerintah Harusnya Juga Coba Open BTS`
Sebenarnya teknologi Open BTS cukup murah jika dibandingkan dengan BTS yang dimiliki oleh operator.
diperbarui 04 Nov 2015, 11:25 WIBDiterbitkan 04 Nov 2015, 11:25 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Potret Song Hye Kyo Tampil Fresh di Usia 43 Tahun
Cagub Banten Andra Soni Menang Telak di TPS Kediamannya
VIDEO: Diterjang Banjir, Warga Pekalongan Tetap Antusias ke TPS
Siapa Saja Anggota Bali Nine yang Akan Dipindahkan ke Penjara Australia?
Mall Grand Indonesia Kembali Beroperasi Pasca-Kebakaran Restoran, Pastikan Tak Ada Korban
Kelompok Kartel Narkoba Gunakan Kripto Tether untuk Cuci Uang
HOG Indomobil Jakarta Chapter Rayakan HUT Pertama dengan Komitmen Utamakan Keselamatan Berkendara
Sinopsis Moana 2, Kembali Berpetualang di Lautan Lepas Bersama Sang Dewa
Hasil Quick Count LSI Denny JA Pilkada Jakarta 90%: RIDO 39.50%, Dharma-Kun 10.63%, Pramono-Rano 49.86%
Hasil Quick Count Charta Politika Pilkada Banten Suara Masuk 76,33%: Airin-Ade 41,84%, Andra-Dimyati 58,16%
Andika-Hendi Menang di TPS Jokowi
Raih 203 Suara, Ridwan Kamil-Suswono Menang di TPS Tempat Menteri Bahlil Mencoblos