Liputan6.com, California - Fenomena alam aurora, sebagaimana kita ketahui memang hanya terjadi di Bumi. Biasanya penampakan awan indah berwarna tersebut bisa dilihat di wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Namun, tahukah Anda bahwa fenomena aurora juga bisa terjadi di Planet Mars?
Menurut informasi yang dilansir Gizmag pada Selasa (10/11/2015), penampakan tersebut baru saja ditangkap pesawat pengorbit Mars Express milik European Space Agency (ESA) baru-baru ini.
Baca Juga
Para astronom Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan fenomena aurora sangat jarang terjadi di planet merah itu. Menurut mereka, aurora terjadi karena Mars memiliki beberapa medan magnet. Sayangnya, aurora Mars tidak bisa dilihat dengan kasat mata oleh para astronom ESA.
Jika dibandingkan dengan aurora yang ada di Bumi, mereka bisa melihat aurora secara langsung karena intensitas dari medan magnet terestrial yang dimiliki oleh Bumi. Terjadinya fenomena tersebut adalah akibat adanya interaksi angin matahari (solar wind), yakni ketika partikel atom bertabrakan dengan molekul yang berbeda di atmosfer, sehingga menciptakan cahaya dengan warna-warni yang sangat indah.
Advertisement
Sedangkan untuk aurora di Mars, para astronom mengatakan planet merah itu memiliki medan magnet global yang lemah di daratan tinggi wilayah selatan, sehingga cahaya aurora tidak akan terlihat oleh mata telanjang.
Medan magnet kecil ini pertama kali ditemukan di Mars dan direkam langsung oleh Mars Global Surveyor milik NASA yang kini tak aktif lagi. Mars Express telah mengobservasi hadirnya aurora Mars dengan menggunakan teknologi Spectroscopy for the Investigation of the Characteristics of the Atmosphere of Mars (SPICAM) dan Analyzer of Space Plasma and Energetic Atoms/Electron Spectrometer (ASPERA).
Selain itu, Mars Express juga melihat Mars dapat memijarkan cahaya ultraviolet pada malam hari. Selama satu dekade pengamatan ini berlangsung, penampakan aurora ini menjadi yang pertama muncul di Mars.
Dengan menggunakan sensor ultraviolet, Mars Express bisa mengukur energi elektron yang 'memukul' atmosfer Mars. "Emisi ini dikendalikan oleh bentuk khusus dari medan magnet lokal," ujar Jean-Claude Gerard, astronom ESA yang juga mengajar di University of Liege.
Meski begitu, aurora yang tampak dari planet merah ini hanya bisa ditangkap dalam hitungan detik. Namun, dalam waktu yang begitu singkat tersebut, Mars Express mencatat setidaknya sebanyak 19 aurora muncul dari ketinggian 137 kilometer di Mars.
(jek/dew)**