Kasus Diskon Palsu di Harbolnas, Lazada Akui Kecolongan

Harbolnas menyisakan satu masalah yang cukup menarik perhatian publik, yakni kasus pemalsuan potongan harga (diskon) oleh beberapa penjual.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Des 2015, 17:03 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 17:03 WIB
Kasus Diskon Palsu di Harbolnas, Lazada Akui Kecolongan
Indra Jonathan, VP of Strategic Marketing Partnership Lazada Indonesia (Liputan6.com/Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang baru diselenggarakan pada 10-12 Desember 2015 nyatanya masih menyisakan satu masalah yang cukup menarik perhatian publik, yakni kasus pemalsuan potongan harga (diskon) oleh beberapa penjual.

Dalam gelaran Harbolnas kemarin diketahui ada beberapa penjual di beberapa e-Commerce yang menaikkan harga barang dengan tidak wajar. Kemudian penjual tersebut memberikan potongan harga dengan jumlah yang tidak wajar juga sehingga memberi kesan bahwa potongan harga yang diberikan sangat besar.

Menanggapi hal tersebut, Indra Yonathan, VP Lazada Indonesia menuturkan bahwa dalam hal ini pihaknya mengakui kecolongan atas beberapa oknum penjual yang nakal tersebut.

"Dengan jumlah transaksi hampir 700 ribu deals saat Harbolnas, kami mengakui bahwa memang kecolongan beberapa oknum penjual nakal tersebut," ujar Indra saat Media Briefing Harbolnas 2015 di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Lebih lanjut, lndra menuturkan bahwa untuk ke depan, pihaknya akan lebih selektif dalam memilih penjual. Dan untuk saat ini Lazada masih melakukan pembicaraan terkait agar hal ini tidak lagi terjadi di masa depan.

Terkait oknum penjual nakal tersebut, Indra menjelaskan bahwa pihaknya telah menonaktfikan penjual tersebut. Namun, ia enggan merinci jumlah oknum penjual yang telah dinonaktifkan tersebut.

Di sisi lain, Bachtiar Rifai, Co-Founder Kofera.com juga mengamini hal tersebut. Menurutnya, bahwa kasus ini lebih menyorot pada beberapa oknum penjual yang nakal dan bukannya bisnis e-Commerce sendiri.

"Dari sisi analisis, sebenarnya dalam kasus ini bukan e-Commerce yang nakal tapi beberapa oknum penjual yang menaikkan harga dengan besar-besaran lalu memberikan diskon," ujar Bachtiar.

Untuk itu, selain seleksi yang lebih ketat, Indra juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan edukasi kepada penjual yang akan menjual barangnya di Lazada.

"Sudah kewajiban kami untuk mengedukasi para penjual, sebab masih banyak juga penjual yang baru pertama kali menjual barangnya secara online," pungkas Indra.

(Dam/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya