Liputan6.com, California - Apple dikabarkan sedang bekerja keras untuk menutup celah yang memungkinkan perusahaan membantu FBI memecahkan kode keamanan iPhone yang digunakan oleh Syed Farook, tersangka penembakan di San Bernardino, California, beberapa waktu lalu.
Pejabat eksekutif perusahaan, sebagaimana disinggung dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu mengungkapkan,Apple memiliki rencana untuk membuat perangkat iPhone tidak dapat diretas, bahkan oleh pihak Apple sendiri.
Baca Juga
Setelah terjadinya penembakan di bulan Desember tersebut, kini, Apple diisukan telah memasang firmware baru pada perangkat iPhone buatannya.
Firmware tersebut membuat iPhone mampu memperbarui sistem operasi ke versi terbaru tanpa harus memasukkan kode sandi penggunanya. Fitur tersebut, seperti dikutip dari laman The Verge, Jumat (26/2/2016), dirancang agar mempermudah perbaikan perangkat yang rusak.
Sebelumnya, perangkat lunak iPhone memang dibuat berdasarkan spesifikasi pemerintah. Diatur demikian agar mampu mencegah FBI menyusup ke perangkat milik Farook dengan menggunakan perangkat komputer untuk memasukkan berjuta kemungkinan sandi pribadi yang digunakannya.
Penyebabnya adalah FBI dan pemerintah meminta Apple menggunakan backdoor iPhone sebagai referensi untuk memecahkan kasus ini. Namun perusahaan berlogo Apel itu belum menanggapi permintaan tersebut.
Alih-alih menyanggupi, Apple justru meningkatkan keamanan perangkat iPhone agar tidak dapat diretas.Â
(Tin/Cas)