Ratusan Juta Akun MySpace Diretas

Lama tak terdengar, MySpace mengalami kerugian di mana ratusan juta akun pengguna diretas kelompok hacker asal Rusia.

oleh Jeko I. R. diperbarui 01 Jun 2016, 12:49 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 12:49 WIB
MySpace
Ilustrasi: Laman jejaring sosial MySpace (Foto: Wired)

Liputan6.com, California - Masih ingat MySpace? Jejaring sosial yang satu ini sempat populer bersamaan dengan Friendster di era 2000-an awal.

Jika Anda sudah tidak lagi 'menjamah' MySpace, sebaiknya cek lagi akun milik Anda. Itu juga jika masih ingat email dan password-nya. Sebab, jejaring sosial yang didirikan pada 2003 silam itu diketahui mengalami kerugian, di mana mereka kehilangan 360 juta akun yang telah diretas hacker.

Dikutip Mirror, Rabu (1/6/2016), ratusan juta akun yang diretas tersebut berisikan 427 juta password pengguna. Jumlah ini bahkan diklaim sebagai jumlah retasan paling banyak yang pernah dilakukan hacker pada jejaring sosial.

Belum lama ini, LinkedIn dan Tumblr juga sempat diretas. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak MySpace. Terdapat 100 juta akun LinkedIn dan 65 juta password akun Tumblr yang diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Dalam pernyataan resminya, jejaring sosial yang telah diakuisisi Time Inc. tersebut mengklaim bahwa dalang di balik peretasan ini adalah kelompok hacker asal Rusia yang bernama "Peace". Mereka juga berencana untuk menjual ratusan juta akun itu.

Jika Anda tidak lagi menggunakan MySpace, namun Anda terdaftar sebagai pengguna sebelum tahun 2013, informasi pribadi Anda terjamin tetap aman.

Pada Februari 2016, Time Inc. secara resmi mengumumkan akuisisi Viant, perusahaan teknologi pemilik jejaring sosial MySpace. Sebelumnya, pada 2011, MySpace dibeli oleh Viant senilai US$ 35 juta atau sekitar Rp 471 miliar.

Jauh sebelum Facebook menjadi favorit semua orang di dunia maya, MySpace merupakan jejaring sosial terbesar pada tahun 2000an.

Dalam sebulan, pengunjungnya bisa mencapai 75,9 juta orang. Meskipun laman itu kini sudah tidak sepopuler dulu, MySpace tetap bertahan. Dengan adanya akuisisi tersebut, TimeInc. telah menggabungkan data, analisis, dan iklan pelanggannya dengan data yang dimiliki Viant.

(Jek/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya