Liputan6.com, Seoul - Teknologi pengisian daya nirkabel merupakan teknologi baru. Sebab, pengguna tak perlu menghubungkan kabel USB ke smartphone.
Untuk mengisi daya smartphone dengan pengisian data nirkabel pengguna hanya perlu menempatkan ponselnya ke charging mat.
Sayangnya, saat smartphone tersebut menerima panggilan atau pesan, hal tersebut akan mengganggu proses pengisian daya. Karenanya, pengisian daya dengan cara seperti ini sejatinya tidaklah benar-benar nirkabel.
Baca Juga
Berdasarkan sebuah laporan Business Korea yang dilansir Ubergizmo, Senin (20/6/2016), LGÂ saat ini sedang mengembangkan smartphone yang mendukung pengisian daya menggunakan resonansi magnetik.
Apa pengisian daya secara resonansi magnetik? Artinya, dalam mengisi daya, ponsel bakal bergantung pada gelombang magnetik. Dengan demikian, pengisian daya smartphone bisa dilakukan dengan jarak beberapa inci. Sementara pengisian daya nirkabel membutuhkan jarak yang sangat rapat, yakni beberapa milimeter saja.
Dengan jarak beberapa inci ini, pengguna bisa memindahkan smartphone-nya dari sumber energi. Namun proses pengisian daya masih berjalan.
Laporan tersebut mencatat LG sedang merancang agar jaraknya bisa mencapai sekitar 7 sentimeter. Selain itu, teknologi ini mampu mengisi daya hingga 7 watt saja.
Sayangnya, tak ada kejelasan kapan smartphone dengan teknologi pengisian daya dengan resonansi magnetik ini bakal dirilis. Namun, kabarnya LG akan meluncurkan smartphone berteknologi tersebut dalam beberapa bulan ke depan.
Disebutkan pula, teknologi pengisian daya nirkabel sebelumnya telah banyak dikembangkan. Namun sejauh ini tak ada satupun yang dikomersialisasikan. Jika ini berhasil, LG akan menjadi perusahaan pertama yang menerapkan teknologi ini di smartphone terbarunya.
(Tin/Ysl)