Liputan6.com, Jakarta - Menurut laporan resmi dari Karspersky Lab, serangan ransomware terhadap pengguna PC dan perangkat mobile tahun ini mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Dalam laporan terbarunya, Kaspersky menyebutkan dari April 2015 hingga Maret 2016 saja sudah ada lebih dari 2,3 juta pengguna PC di seluruh dunia terjangkit serangan ransomware. Demikian seperti yang tim Tekno Liputan6.com kutip dari Forbes, Jumat (8/7/2016).
Dari 2,3 juta pengguna PC tersebut, lima negara yang paling banyak mendapatkan serangan ransomware di 2015 adalah India (9.6%), Rusia (6.41%), Kazakhstan (5.75%), Italia (5.25%), dan Jerman (4.26%).
Baca Juga
Tak hanya di PC, serangan ransomware di perangkat mobile pun meningkat hingga empat kali lipat dari 35.000 serangan pada periode April 2014 hingga Maret 2015, menjadi 136.500 serangan.
Dari jumlah tersebut, Kaspersky Lab pun memaparkan lima negara teratas yang terkena serangan ransomware tahun lalu, seperti Jerman (22.90%), Kanada (19.61%), Inggris (16.13%), Amerika Serikat (15.64%), dan Kazakhstan (14.42%).
"Ransomware akan selalu ada sampai kapan pun. Semakin meningkatnya ransomware di perangkat mobile merupakan lanjutan dari ransomware PC, dengan kemungkinan bermunculan malware yang menyerang selain PC dan smartphone," ucap Roman Unuchek, ahli keamanan mobile di Kaspersky Lab.
Sekadar informasi, ransomware adalah malware yang menyerang korban dengan mengenkripsi berbagai data atau informasi di PC dan perangkat mobile. Untuk bisa membuka data dan informasi tersebut, korban harus rela membayar sejumlah uang tebusan.
(Ysl/Isk)