Liputan6.com, Jakarta - Vendor komputer di Indonesia tetap pede atas pangsa pasarnya, sekalipun masyarakat banyak beralih menggunakan ponsel cerdas (smartphone) untuk keseharian mereka.
Adrian Lesmono, Consumer Lead Lenovo ASEAN mengatakan, memang terjadi perubahan akses masyarakat Indonesia, termasuk dalam bekerja yang cenderung gunakan smartphone.
"Akan tetapi, tetap tidak bisa efektif dan efisien kalau bekerja menggunakan smartphone. Kami pun punya lini produk ponsel cerdas Lenovo, fungsi utama aksesnya mengecek notifikasi masuk, misalnya email, tapi membalasnya tetap gunakan desktop atau notebook," ujar Adrian kepada Tekno Liputan6.com selepas peresmian Lenovo Flagship Store di Bandung Electronic Center, Kota Bandung, Rabu (27/7/2016).
Data Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) pada Februari lalu menunjukkan, penjualan komputer turun hingga 34 persen dalam dua tahun terakhir. Berbeda dengan penjualan smartphone yang justru naik pesat hingga 59 persen.
Baca Juga
Pertumbuhan pasar komputer gabungan mencapai 8 persen per tahun, sedangkan di Jawa dan Bali mengalami penurunan 6 persen. Di lain sisi, perusahaan riset pasar GfK menyatakan sepanjang 2015, penjualan ponsel pintar di Indonesia mencapai 33 juta unit.
GfK juga mencatat, 93 persen pengguna internet aktif melalui smartphone, 11 persen lainnya melalui komputer desktop, dan 5 persen sisanya menggunakan komputer sabak (tablet).
Adrian melanjutkan, efektivitas dan efisiensi desktop, notebook, dan tablet tak akan pernah bisa dikalahkan ponsel cerdas sekalipun spesifikasi perangkat kerasnya kian mendekati spesifikasi notebook level menengah bawah.
"Ambil contoh bermain game. Sehebat apa pun smartphone, tetap tidak akan seenak bermain di desktop atau notebook. Jadi, pengalamannya beda, otomatis segmen pasarnya pun beda," tutur Adrian menambahkan.
Lenovo, menurut Adrian, tetap optimistis pasar akan terus tumbuh karena data penjualan menunjukkan hal tersebut. Secara simultan, untuk notebook saja, setiap triwulan ada penjualan sedikitnya satu juta unit untuk seluruh merek.
Pabrikan asal Tiongkok ini tambah optimistis karena segmen pasar baru yang butuh perangkat kerja komputer memadai dengan harga kompetitif, seperti usaha kecil menengah, kian bertumbuh di Indonesia.
(Msu/Why)
Advertisement