Tepis Isu Monopoli, Telkomsel Bangun Jaringan Nusantara

Bagi Telkomsel, komitmen pembangunan jaringan telekomunikasi tak bisa dipisahkan dari daerah-daerah di terpencil dan perbatasan.

oleh Corry Anestia diperbarui 23 Agu 2016, 19:23 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 19:23 WIB
(ki-ka) Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menkopolhukam, Wiranto; dan Direktur Utama Telkomsel Ririek Andriansyah berdiri di depan BTS di Alor, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/8/2016). Liputan6.com/Corry Anestia
(ki-ka) Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menkopolhukam, Wiranto; dan Direktur Utama Telkomsel Ririek Andriansyah berdiri di depan BTS di Alor, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/8/2016). Liputan6.com/Corry Anestia

Liputan6.com, Alor, Nusa Tenggara Timur - Pembangunan base transceiver station (BTS) demi mendukung akses telekomunikasi di daerah-daerah perbatasan, diakui telah menjadi komitmen penuh Telkomsel di Tanah Air.

Bagi operator dengan 152 juta pengguna tersebut, keberadaan BTS di wilayah-wilayah itu sangat penting, terutama untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia.

Lainnya, pembangunan BTS juga dapat membuka peluang masyarakat untuk mengadopsi teknologi.

"Untuk itu, kami berkomitmen membangun jaringan telekomunikasi di seluruh nusantara," ujar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah ditemui tim Tekno Liputan6.com di Alor, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/8/2016).

Menurut Ririek, komitmen penuh di wilayah perbatasan sekaligus menepis hantaman isu monopoli, mengingat Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Tanah Air.

"(Biarpun ada, red.) isu monopoli, itu tak mengubah semangat kami untuk membangun jaringan di perbatasan. Kami tak bisa cuma tunggu, lalu masuk (bangun jaringan, red.) karena akses telekomunikasi sangat diperlukan saudara-saudara kita," tutur Ririek menegaskan.

Sejauh ini Telkomsel telah membuktikan komitmennya dengan membangun 627 BTS di wilayah-wilayah perbatasan, seperti Australia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Total, Telkomsel telah membangun sekitar 120.000 BTS di seluruh pelosok.

Pada kesempatan tersebut juga, menegaskan kembali komitmennya, Telkomsel menandatangani prasasti pembangunan jaringan di daerah perbatasan. Prasasti ini ditandatangani langsung oleh Ririek Adriansyah beserta Menkopolkuham Wiranto dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Alor.

"Membangun jaringan di perbatasan itu ada kendala karena banyak hal perlu dilakukan. Misalnya, pembangunan jaringan di Papua penuh tantangan karena ada unsur keamanannya," kata Ririek.

Penandatanganan ini sekaligus mendapat dukungan langsung dari Menkopolkuham dan Mendagri untuk mempermudah pembangunan jaringan di seluruh Nusantara.

Di Pulau Alor sendiri, Telkomsel telah membangun 70 BTS, yang 20 di antaranya adalah BTS 3G dan 2 unit lainnya BTS 4G, untuk melayani 200 ribu penduduk

(Cas/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya