Liputan6.com, California - Facebook dilaporkan tengah menyiapkan strategi baru untuk menghapus konten berita palsu di platform-nya. Setelah kemenangan Donald Trump, jejaring sosial tersebut memang dianggap sebagai salah satu sarana penyebaran berita palsu atau hoax.
Kali ini, Facebook dilaporkan akan meluncurkan fitur baru bernama Colletions. Dilansir Business Insider, Senin (5/12/2016), fungsi fitur ini bakal mirip dengan kolom Discover yang ada di Snapchat. Jadi, beragam berita, video, dan konten lain dari rekanan media akan ditampilkan dalam satu kolom khusus.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun Facebook masih menolak berkomentar mengenai fitur ini, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu disebut sudah mulai melakukan pendekatan terhadap beberapa perusahaan media untuk mengisi konten di Collection. Sayang, masih belum dapat dipastikan waktu peluncuran fitur ini.
Menurut sejumlah pihak, rencana Facebook ini merupakan upaya untuk mengembalikan citra layanan tersebut. Melalui pembagian khusus antara konten yang berasal dari media terpercaya dengan sumber lain, diharapkan kritik terhadap Facebook tak semakin menguat.
Di samping itu, Facebook juga dapat mendapatkan kepercayaan lebih kuat dari sejumlah penerbit sekaligus bersaing dengan Snapchat. Hal itu bukan tanpa alasan, mengingat fitur Discover berhasil menarik perhatian lebih dari 150 juta pengguna Snapchat tiap hari.
Pun demikian, belum dapat dipastikan model bisnis yang diusung media sosial tersebut melalui fitur Collection. Analis menyebut ada kemungkinan fitur ini akan dijalankan sama seperti Instant Article atau ada pembagian pendapatan antara Facebook dengan perusahaan media yang bersangkutan.
Sebagai informasi, sebenarnya Facebook telah memiliki aplikasi dengan fitur serupa yang diberi nama Notify. Sayang, aplikasi tersebut tak bertahan lama dan hanya hidup selama tujuh bulan setelah diperkenalkan pada awal tahun ini.
(Dam/Ysl)