Liputan6.com, California - Sejumlah ilmuwan NASA menciptakan solusi untuk memecahkan masalah koneksi internet yang lemah di luar angkasa. Karena itu, mereka akan menjajal teknologi laser sebagai media untuk memboyong broadband ke ruang hampa udara.
Menurut informasi yang dimuat di laman Slash Gear, Jumat (17/2/2017), Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa teknologi tersebut memang belum bisa diimplementasikan sekarang.
Namun mereka memastikan, laser bisa memancarkan koneksi internet 100 kali lebih cepat dan mereka tengah menggodoknya untuk saat ini.
Advertisement
"Teknologi laser bisa menciptakan koneksi internet yang fleksibel. Inovasi ini kami yakini dapat membantu para astronot dalam memanfaatkan internet di luar angkasa,"Â tutur juru bicara NASA.
Baca Juga
"Berkirim data dari luar angkasa ke Bumi tak lagi memerlukan waktu berjam-jam. Data tersebut bisa berupa foto atau video yang diabadikan astronot atau pesawat luar angkasa," ia melanjutkan.
Selain itu, transmisi data via koneksi internet berbasis laser juga diklaim memiliki sejumlah keuntungan. Salah satunya, teknologi laser tak perlu mengurangi kapasitas memori data, sehingga data yang dikirim seperti foto atau video masih memiliki resolusi tinggi.
Terkait transmisi data via internet, NASA saat ini masih menggunakan gelombang radio. Sayangnya, gelombang radio memiliki kecepatan normal di bawah laser. Smentara laser memiliki daya kecepatan tinggi dan potensial.
Ambil contoh, salah satu pesawat luar angkasa NASA untuk Mars, yaitu Mars Reconnaisance Orbiter, kini cuma memiliki kecepatan transfer maksimal 6Mpbps, namun jika menggunakan koneksi berbasis laser, akan mampu memiliki kecepatan transfer hingga 250Mbps.
(Jek/Isk)